PMI Ilegal Asal NTT Meninggal di Malaysia, Jenazah Tiba di Kupang

PMI Ilegal Asal NTT Meninggal di Malaysia, Jenazah Tiba di Kupang

I Wayan Sui Suadnyana, Yufengki Bria - detikBali
Selasa, 16 Jul 2024 21:54 WIB
Jenazah PMI ilegal asal NTT, Petrus Tupen Gego alias Rahman, tiba di Kargo Bandara El Tari Kupang, NTT, Selasa (16/7/2024). (Dok. Suratmi Hamida)
Foto: Jenazah PMI ilegal asal NTT, Petrus Tupen Gego alias Rahman, tiba di Kargo Bandara El Tari Kupang, NTT, Selasa (16/7/2024). (Dok. Suratmi Hamida)
Kupang -

Pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Petrus Tupen Gego alias Rahman, meninggal di Malaysia akibat strok. Jenazah pria berusia 50 tahun itu tiba di Terminal Kargo Bandara El Tari Kupang, NTT, Selasa (16/7/2024) siang.

"Almarhum merupakan PMI non prosedural yang sudah bekerja selama 30 tahun di Malaysia," ujar Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT, Suratmi Hamida, kepada detikBali.

Suratmi menjelaskan Rahman berasal dari Desa Pepageka, Kecamatan Kelubagolit, Kabupaten Flores Timur, NTT. Ia meninggal di Rumah Sakit Kajang, Kabupaten Hulu Langat, Selangor, Malaysia. Malaysia, Kamis (11/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah Rahman akan dibawa ke Pelabuhan Bolok untuk diberangkatkan ke kampung halamannya menggunakan Kapal Motor (KM) Labalekan menuju Adonara. Menurut Suratmi, BP3MI NTT memfasilitasi pemulangan jenazah dari pelabuhan hingga ke rumah duka.

"Rencananya akan tiba di Pelabuhan Deri Adonara, Flores Timur, pada Rabu (17/7/2024) sekitar pukul 10.30 Wita," jelas Suratmi.

ADVERTISEMENT

Suratmi mengungkapkan ada sebanyak 63 PMI meninggal di Malaysia yang berasal dari 15 kabupaten di NTT sejak Januari 2024. Kabupaten Malaka paling banyak menerima jenazah PMI mencapai 11 orang, disusul Kabupaten Belu delapan orang.

"Hingga saat ini kami juga sedang memfasilitasi pemulangan dua jenazah PMI ke daerah asalnya," tandas Suratmi.




(iws/hsa)

Hide Ads