Puluhan siswa baru yang hendak mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), terjaring Operasi Patuh Rinjani 2024 yang digelar Polres Lombok Tengah, Selasa (16/7/2024). Mereka ditilang karena tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) saat berkendara.
"Sampai hari ini sudah 79 tilang. Dan untuk pelajar itu sekitar 15 persen. Karena mereka ini kan pasti tidak punya SIM, tapi paling tidak mereka ini memiliki helm dan membawa STNK," kata Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Lombok Tengah Ipda Sasmita Andika Candra, Selasa siang.
Selain pelajar, operasi gabungan dari Dinas Perhubungan (Dishub), TNI, dan Polri itu menjaring Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tak punya kelengkapan berkendara. Ia mengatakan penindakan yang dilakukan mulai dari pelanggaran kasat mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk sasarannya pertama pelanggaran kasat mata yang tidak menggunakan helm, kalau yang mobil tidak menggunakan safety belt (sabuk pengaman). Setelah itu kami melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan surat-surat, seperti SIM, STNK," ujarnya.
Andika mengatakan Operasi Patuh Rinjani 2024 ini dilakukan untuk menciptakan tata tertib berlalu lintas dan mencegah fatalitas kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Oleh karena itu, pihaknya dalam melakukan tindakan lebih mengedepankan cara-cara yang preventif.
"Cuma saya minta sama teman-teman di lapangan kalau untuk pelajar kita bisa lebih bijak sana. Karena mereka ini kan pasti tidak punya SIM, tapi paling tidak mereka ini memiliki helm dan membawa STNK, dan kalau bisa dibantu," bebernya.
Andika menhimbau seluruh masyarakat untuk lebih mengedepankan keamanan dalam berkendara. Ia menyebut kecelakaan itu biasanya berawal dari adanya pelanggaran.
"Jadi kami tetap mengimbau kepada para pengendara untuk tetap mematuhi aturan dalam berlalu lintas, utamakan keselamatan. Terutama bagi pelajar, karena mereka ini adalah penentu Indonesia Emas ke depannya," pungkasnya.
Sebagai informasi, Apel Operasi Patuh Rinjani 2024 ini akan dilaksanakan selama dua pekan, mulai 15- 28 Juli 2024 dengan melibatkan sebanyak 63 personel gabungan TNI-Polri dan Dinas Perhubungan.
(hsa/hsa)