Golkar Bicara soal 2 Kadernya yang Berpotensi Jadi Lawan di Pilgub NTB

Golkar Bicara soal 2 Kadernya yang Berpotensi Jadi Lawan di Pilgub NTB

Helmy Akbar - detikBali
Jumat, 28 Jun 2024 17:49 WIB
Sekretaris DPD I Partai Golkar Provinsi Nusa Tenggara Barat Firadz Pariska.
Foto: Sekretaris DPD I Partai Golkar Provinsi Nusa Tenggara Barat Firadz Pariska. (Helmy Akbar/detikBali)
Mataram -

DPD I Partai Golkar Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) angkat bicara perihal dua kadernya yang berpotensi maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024. Kader pertama adalah mantan Ketua DPD I Partai Golkar NTB sekaligus eks Bupati Lombok Tengah 2010-2018 Suhaili alias Abah Uhel. Uhel bakal berpasangan dengan Gubernur NTB 2018-2023 Zulkieflimansyah (Zul-Uhel). Pasangan ini bahkan telah menggelar deklarasi beberapa waktu yang lalu.

Kedua adalah Indah Dhamayanti Putri atau Ummi Dinda. Ummi Dinda saat ini menjabat Bupati Bima. Dinda juga telah bersepakat untuk maju mendampingi eks Dubes RI untuk Turki 2019-2023 Lalu Muhamad Iqbal sebagai bacawagub.

Sekretaris DPD I Partai Golkar NTB Firadz Pariska menerangkan secara kepartaian, Partai Golkar pasti akan memberikan rekomendasi kepada salah satu kader atau satu paslon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pasti, rekomendasi dukungan pasti akan jatuh ke satu orang, tidak mungkin lebih. Itu berkaitan dengan dukungan secara kepartaian. Mana yang akan diberikan rekomendasi kami belum tahu. Nanti kami lihat," kata Firadz saat dihubungi via telepon pada Jumat (28/6/2024).

Sebelum rekomendasi keluar, Firadz meminta kepada seluruh kader Partai Golkar ataupun tokoh yang telah diberikan surat tugas dari DPP Partai Golkar untuk maju di Pilgub NTB, agar lebih intens melakukan kerja-kerja elektoral.

ADVERTISEMENT

"Yang pasti saat ini semua sedang berikhtiar melakukan kerja politik untuk memperoleh rekomendasi. Kami secara fair membuka ruang bagi siapapun, termasuk kader yang dua tadi. Perkara siapa nanti di ujung yang mendapatkan, kami belum tahu," bebernya.

Golkar, Firadz melanjutkan, akan melaksanakan tahapan survei sebanyak dua kali lagi. Ia memberi isyarat Golkar akan menentukan rekomendasi dukungan pada Agustus mendatang.

Lebih jauh, jika nanti kedua kader tersebut sama-sama ngotot untuk maju, Firadz menyerahkan keputusannya kepada mekanisme partai yang berlaku. Ia menggarisbawahi, seluruh kader punya kewajiban untuk bergerak memenangkan paslon yang diusung oleh DPP Partai Golkar.

"Kami akan menyerahkan kepada mekanisme partai, konsekuensi rekomendasi adalah seluruh kader harus tegak lurus, sebagai kader yang baik. Ketika rekomendasi keluar kita harus berjuangan dengan semaksimal mungkin sebagai juru pemenangan terhadap calon yang diusung partai," terang Firadz.




(hsa/hsa)

Hide Ads