Petugas Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef S Mboro, mengungkapkan erupsi pagi ini disertai asap berwarna kelabu dengan intensitas sedang tinggi sekitar 100-200 meter dari puncak. Menurutnya, cuaca di sekitar puncak cerah berawan dan angin mengarah ke barat daya hingga barat.
"Dua kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 7,4-22 milimeter (mm) dan lama gempa 331-891 detik," ujar Herman dalam keterangan resminya, Senin.
Selain meletus, gunung berstatus level III ini juga tercatat mengalami dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 2,9-7,4 mm dan lama gempa 23-25 detik. Selain itu, terjadi satu kali gempa harmonik dengan amplitudo 23,5 mm dan lama gempa 38 detik.
Tercatat pula 15 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 4,4-22 mm dan lima kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 7,4-11 mm. Herman mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 kilometer (km) dari pusat erupsi.
Imbauan yang sama juga berlaku untuk sektoral 4 km pada arah utara-timur laut dan 5 km pada sektor timur laut. "Waspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi," imbuhnya.
Herman berharap masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker atau penutup hidung-mulut. Hal itu bertujuan untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Gunung Lewotobi Laki-Laki naik status ke level III pada Senin (10/6/2024). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur pun kembali menetapkan status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki hingga 24 Juni 2024.
Sebelumnya, Bandar Udara Frans Seda Maumere ditutup sementara akibat erupsi gunung di Flores Timur itu pada Minggu (16/6/2024). Akibatnya, ratusan penumpang gagal terbang melalui bandara tersebut.
Kepala Kantor UPBU Kelas II Fransiskus Seda Maumere, Partahian Panjaitan, mengungkapkan penutupan sementara Bandara Frans Seda dilakukan berdasarkan hasil paper test yang menunjukkan adanya abu vulkanik di area bandara. "Hasil paper test menunjukkan hasil positif," kata dia, Minggu.
Suara Gemuruh di Lereng Gunung Ile Lewotolok
Sementara itu, warga di lereng Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, NTT, kabarnya kerap mendengar suara bergemuruh. Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Stanis Ara Kian, suara gemuruh tersebut terjadi akibat pelepasan gas atau energi ke permukaan.
"Sampai saat ini Gunung Ile Lewotolok masih dalam sistem terbuka sehingga magma dengan mudah mencapai permukaan dan tidak ada hambatan di sana," ujar Stanis dalam keterangannya, Senin.
Stanis berharap warga di lereng Gunung Ile Lewotolok tidak terlalu panik atau cemas dan selalu beradaptasi dengan alam. Dia meminta warga mengikuti rekomendasi PVMBG. "Tidak ada yang dekat atau naik ke kawah dalam radius yang sudah dikeluarkan," tandas Stanis.
(iws/iws)