Belajar dari Youtube, Siswi SMKN 4 Kupang Temukan Penjemur Pakaian Antihujan

Belajar dari Youtube, Siswi SMKN 4 Kupang Temukan Penjemur Pakaian Antihujan

Yufengki Bria - detikBali
Kamis, 09 Mei 2024 15:19 WIB
Kupang - Casandra Temaluru berhasil membuat alat penjemur pakaian otomatis berkat belajar dari Youtube. Alat yang diciptakan oleh siswi SMKN 4 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tersebut menggunakan teknologi berbasis internet of things (IOT).

"Pakaian yang dijemur akan dengan sendiri masuk ke tempat penyimpanan bila terjadi hujan," tutur Casandra kepada detikBali di sekolahnya, Rabu (8/5/2024).

Casandra terbersit membuat alat 'antihujan' itu setelah melihat kebiasaan tetangga di sekitar rumahnya di Kelurahan BTN Kolhua, Maulafa, Kota Kupang, yang mencuci pakaian saat pulang kerja pada sore hari. Mereka sering kelabakan mengangkat jemuran ketika hujan tiba-tiba turun saat malam harinya.

"Memang pembelajarannya dari Youtube. Tetapi, saya juga dapat ilmu dari seorang mentor dari Bandung yang didatangkan oleh sekolah untuk pelatihan IOT," terangnya.

Siswi jurusan teknik jaringan komputer itu mulai mencoba merancang jemuran pintar tersebut pada awal Januari 2024. Ia mengakui sempat menemui kendala saat membuat alat tersebut. Bahkan, sejumlah peralatan yang dia gunakan meledak.

Casandra nyaris putus asa setelah empat kali gagal mewujudkan jemuran pintar itu. Dalam perjalanan, teman Casandra, yakni Gavrila Asten Beidasi (17) bergabung untuk menyelesaikan alat tersebut.

"Saat itu saya pesan lagi alatnya dan kerja lagi secara berulang kali," imbuh siswi berusia 17 tahun itu.

Meski begitu, Casandra dan Gavrila kembali menemui masalah. Kali ini, dinamo yang mereka gunakan terus berputar. Walhasil, pakaian yang digantungkan tetap masuk di tempat penyimpanan.

Padahal, sistem dari jemur pintar itu, pakaian yang digantung dengan sendirinya ditarik ke tempat penyimpanan saat hujan turun. Sebaliknya, saat hujan berhenti, pakaian secara otomatis keluar ke tempat jemuran. Bila ada perubahan cuaca, akan ada pengguna jemuran pintar itu akan mendapat pemberitahuan melalui di handphone (HP).

"Langsung tersambung dengan Wifi. Jadi, bisa dimonitoring langsung melalui aplikasi yang berbasis IOT dan juga diatur sesuai waktu yang diinginkan," jelasnya.

Selama proses pengerjaan jemuran pintar itu, Casandra mendapat sokongan dana sebesar Rp 10 juta dari bekas gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Sisanya, berasal dari pihak sekolah.

Kepala SMKN 4 Kupang Semi Ndolu menjelaskan sekolah mendukung penuh inovasi yang dilakukan Casandra dalam membuat jemuran pintar tersebut. Ia berharap ada pengusaha yang berminat mengembangkan alat tersebut untuk diproduksi secara massal.

"Karena keterbatasan dana, maka tidak bisa memproduksi dalam jumlah banyak. Kami dari sekolah hanya bisa mendorong para siswa untuk terus berkreasi sesuai bidang ilmunya," tandas Semi. (iws/iws)


Hide Ads