.webp)
Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menerima 1.572 calon mahasiswa baru melalui jalur penerimaan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024. Pengumuman tersebut telah dilakukan pada Selasa (26/3/2024). Ada beberapa program studi (prodi) yang peminatnya tinggi.
Wakil Rektor I Undana Kupang Annytha Detha menjelaskan jumlah pendaftar yang melamar melalui jalur SNBP berjumlah 13.410 orang untuk memperebutkan 1.572 kuota SNBP.
"Bagi peserta yang lolos diberikan kesempatan daftar ulang hingga 4 April 2024. Sedangkan yang tidak lolos, masih dapat mengikuti jalur SNBT melalui UTBK yang ada," kata guru besar di Kedokteran Hewan Undana itu kepada detikBali, Jumat (29/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Annytha memaparkan prodi yang paling diminati adalah Farmasi. Kemudian, ada Ilmu Komputer, Pendidikan Dokter, Akuntansi, Kedokteran Hewan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Psikologi, dan dan Ilmu Hukum.
"Untuk prodi Farmasi Undana masuk dengan angka keketatan tertinggi ketiga nasional," jelasnya.
Bagi yang sudah lulus SNBP, Annytha mengingatkan agar segera mendaftar ulang dan melapor diri pada 27-30 Maret 2024. Bila tidak dilakukan, maka tidak diperkenankan untuk melakukan tes di jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan Ujian Mandiri.
"Karena sudah lulus jalur SNBP dan tidak melakukan registrasi ulang, maka tidak layak untuk melamar melalui jalur apapun," tegasnya.
Annytha mengatakan untuk jalur SNBT, pendaftarannya sudah dibuka sejak 21 Maret 2024 hingga 5 April 2024. Sedangkan tesnya akan dilaksanakan pada 31 April 2024 hingga 2-7 Mei 2024.
Kemudian, UTBK gelombang kedua dimulai pada tanggal 14-20 Mei 2024. Hasil pengumumannya pada 13 Juni 2024 dan masa mengunduh sertifikat UTBK pada 15 Juni-13 Juli 2024.
"Jadi setiap akun hanya bisa mengikuti satu kali tes dan hasil UTBK hanya berlaku untuk mengikuti SNBT pada tahun ini," imbuh Annytha.
Ia menambahkan untuk materi tes SNBT masih sama seperti 2023 yaitu, tes mengukur skolastik, matematika, literasi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan waktu pengerjaan selama 195 menit.
"Kalau dulu ada beberapa materi lain tapi dua tahun terakhir ini sudah ada perubahan. Untuk itu setiap peserta hanya diberikan satu kali tes," tandasnya.
(hsa/iws)
