Nahdlatul Wathan Bangun Pondok Pesantren dan Perumahan 11 Hektare di IKN

Lombok Timur

Nahdlatul Wathan Bangun Pondok Pesantren dan Perumahan 11 Hektare di IKN

Ahmad Viqi - detikBali
Senin, 06 Mei 2024 12:39 WIB
Peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren oleh Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Anjani di IKN, Minggu (5/5/2024).
Peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren oleh Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Anjani di IKN, Minggu (5/5/2024). Foto: Humas NW Anjani
Lombok Timur -

Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) Anjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), berencana membangun pondok pesantren dan komplek perumahan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Fasilitas pendidikan dan permukiman tersebut akan dibangun di lahan seluas 11 hektare.

"Kami sudah letakkan batu pertama untuk membangun PBNW dan Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan," kata Ketua Umum PBNW, Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, Senin (6/5/2024).

Peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren tersebut dihadiri oleh seluruh Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) periode 2024-2029 dan jajaran Pimpinan Pengurus Wilayah Nahdlatul Wathan (PWNW) se-Indonesia, pada Minggu (5/5/2024) kemarin. Pondok Pesantren yang akan dibangun tersebut diberi nama Darul Hamzanwadi Wannawawi Nahdlatul Wathan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pondok pesantren ini juga akan dilengkapi gedung Perguruan Tinggi Nahdlatul Wathan. "Target kami kantor PBNW ini bisa digunakan sebelum presiden terpilih Prabowo resmi berkantor di IKN, harus sudah bisa ditempati," ujar Atsani.

Atsani menerangkan tanah seluas 11 hektare tersebut dibeli dari uang pribadinya, sumbangan dari pengurus NW, dan donatur.

ADVERTISEMENT

Atsani mengeklaim pembangunan Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan di IKN akan menjadi salah satu pondok pesantren terbesar di IKN. Pondok tersebut juga bakal menjadi pusat pendidikan.

Atsani berharap mendapat bantuan dari pemerintah. Apalagi, sebanyak 28 orang tertarik tinggal di perumahan yang akan dibangun oleh NW.

"Ya harapannya ada support dari pemerintah yang baru nanti," ungkap Atsani.




(gsp/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads