Sambut Malam Lailatul Qadar, 20 Ribu Warga Hadiri Ijtima' Ramadan di Lombok

Ragam Ramadan 2024

Sambut Malam Lailatul Qadar, 20 Ribu Warga Hadiri Ijtima' Ramadan di Lombok

Ahmad Viqi - detikBali
Sabtu, 06 Apr 2024 22:25 WIB
Ribuan warga mengikuti Ijtima Ramadan untuk menyambut malam Lailatul Qadar di Masjid Jami Mahad Darul Quran wal Hadits, Ponpes Syaikh Zainuddin NW Anjani, Lombok Timur, Sabtu (6/4/2024).Β (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Ribuan warga mengikuti Ijtima' Ramadan untuk menyambut malam Lailatul Qadar di Masjid Jami' Ma'had Darul Quran wal Hadits, Ponpes Syaikh Zainuddin NW Anjani, Lombok Timur, Sabtu (6/4/2024).Β (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Lombok Timur -

Sekitar 20 ribu warga Nahdlatul Wathan (NW) di Lombok Timur mengikuti Ijtima' Ramadan pada malam 27 Ramadan 1445 Hijriah, Sabtu (6/4/2024). Acara untuk menyambut malam Lailatul Qadar itu berlangsung di Masjid Jami' Ma'had Darul Quran wal Hadits, Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani.

"Ijtima' Ramadan menjadi agenda tahunan pendiri NW yang secara simbolik merupakan sambutan kepada rombongan malaikat dan para arwah salehin, seperti disebutkan dalam Qur'an surah Al Qadar ayat ke-4," ujar Ketua Panitia Ijtima' Ramadan 1445 hijriah NW, TGH Ihsan Safar, saat ceramah di mimbar Masjid.

Menurut Ihsan, Ijtima' Ramadan juga menjadi ajang silaturahmi para guru dengan murid-muridnya. Ia menilai tradisi tersebut sebagai terobosan pendiri NW yang tidak dilakukan para kiai di Nusantara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kegiatan Ijtima' Ramadan sesungguhnya adalah kegiatan memperkaya ibadah Ramadan secara berjamaah untuk menyambut malam Lailatul Qadar," imbuhnya.

Ijtima' Ramadan dilaksanakan pada sore menjelang malam pada tanggal 25, 27, atau 29 Ramadan atau pada malam ganjil 10 terakhir Ramadan. Para ulama meyakini 10 malam ganjil terakhir saat bulan Ramadan sebagai malam turunnya malaikat ke bumi.

"Ini acara pribadi para sufi pimpinan NW sekaligus acara resmi sebagai ajang persuaan murid sufi NW di seluruh dunia dalam ibadah Ramadan Karim," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGH Fahrurrozi Dahlan mengatakan ada empat tradisi silaturahmi yang lestarikan di Pondok Pesantren NW Anjani. Pertama, silaturahmi pribadi yang dikhususkan untuk Maulana Syaikh Tsani Awwal,yakni Syaikh Tuan Guru Kiyai Haji Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani.

"(Tradisi kedua) ada silaturahmi selesai Ramadan 1 Syawal, semua murid mendatangi guru silaturahmi pribadi," kata Fahrurrozi.

Tradisi ketiga, Fahrurrozi melanjutkan, yaitu silaturahmi pendidikan. Tradisi ini dilakukan setelah para murid masuk sekolah. Tradisi terakhir, yakni silaturahmi internasional yang digelar saat ultah Nahdatul Wathan Diniyah Islamiyyah.

"Nah, untuk Ijtima' Ramadan bagian silaturahmi antarguru dan murid. Di sana ada tradisi lontar uang. Jadi masyarakat yang tidak memiliki uang banyak ikut menyumbang sekecil apapun ke Ponpes NW," imbuhnya.

Pantauan detikBali, Ijtima' Ramadan kali ini juga dihadiri oleh para kiai serta anak kandung pendiri NW Maulana Syaikh Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, yakni Sitti Raihanun Zainuddin. Warga juga ramai-ramai membawa nasi bungkus untuk dimakan di halaman masjid.




(iws/gsp)

Hide Ads