Puluhan warga memblokir jalan raya di Desa Bakajaya, Kecamatan Woja, Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka geram dan menuding pasangan suami istri (pasutri) berinisial AL (60) dan SA (58) di desa tersebut melakukan praktik dukun santet.
Warga menuding aksi AL dan SA telah mengakibatkan seorang warga berinisial SGR (51) meninggal dunia karena guna-guna. Aksi blokir jalan itu dilakukan seusai jenazah SGR dimakamkan pada Kamis (21/3/2024). Warga meminta AL dan SA segera ditangkap polisi.
"Setelah dimakamkan, warga langsung blokir jalan karena terduga pelaku sudah tidak ada di rumah," kata salah seorang warga, Supriadin, kepada detikBali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supriadin mengungkapkan SGR sempat terlibat cekcok dengan AL dan SA pada Rabu malam. Menurutnya, SGR dan pasutri yang dituding menjadi dukun santet itu merupakan tetangga yang rumahnya bersebelahan.
"Sebelumnya, mereka sempat cekcok. Setelah itu korban jatuh sakit dan meninggal tadi malam," imbuh Supriadin.
Supriadin menjelaskan keluarga SGR sempat mencari pasutri tersebut dan menggeledah rumahnya seusai acara pemakaman pada Kamis siang. Ia menyebut keluarga SGR menemukan puluhan lembar foto yang telah ditusuk menggunakan paku dan jarum di dalam rumah AL dan SA.
Keluarga SGR, Supriadin melanjutkan, juga menemukan celana pendek dan celana dalam milik SGR yang tertanam di rumah pasutri itu. "Bukti itu sudah kami serahkan ke polisi di Polres Dompu," imbuhnya.
Informasi yang dihimpun detikBali, AL dan SA telah mengamankan diri ke Polres Dompu setelah mengetahui SGR meninggal dunia. Pasutri itu mengamankan diri lantaran takut dihakimi warga dan keluarga SGR.
(iws/iws)