Longsor di Manggarai Timur, Arus Lalu Lintas Lumpuh

Longsor di Manggarai Timur, Arus Lalu Lintas Lumpuh

Ambrosius Ardin - detikBali
Minggu, 10 Mar 2024 21:15 WIB
Material longsor menimbun ruas jalan di Kampung Bajar, Desa Bangka Kuleng, Kecamatan Lambaleda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Minggu (10/3/2024) pagi. (Istimewa)
Foto: Material longsor menimbun ruas jalan di Kampung Bajar, Desa Bangka Kuleng, Kecamatan Lambaleda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Minggu (10/3/2024) pagi. (Istimewa)
Manggarai Timur -

Bencana longsor akibat hujan lebat terjadi di Kampung Bajar, Desa Bangka Kuleng, Kecamatan Lambaleda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (10/3/2024) pagi.

Arus lalu lintas di jalan yang menghubungkan Desa Bangka Kuleng dengan Mano, Ibu Kota Kecamatan Lambaleda Selatan, itu sempat lumpuh total. Material longsor seperti tanah, batu, dan pohon menutup badan jalan raya sepanjang sekitar 10 meter.

"Jalur jalan tertimbun material tanah longsoran yang menyebabkan jalur Mano-Bajar Desa Bangka Kuleng tidak dapat dilintasi oleh kendaraan," kata Babinkamtibmas Mano, Desa Bangkapau, Bripka Erick Birudin, Minggu sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erick bersama pemerintah desa (pemdes) dan warga setempat hanya bisa membersihkan sebagian material longsor sehingga bisa dilewati kendaraan roda dua. Material longsor banyak tak bisa dibersihkan menggunakan peralatan sederhana oleh warga.

"Kendaraan roda empat belum bisa lewat, masih terhalang material tanah," ujar Erick.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Eltari Kupang Sti Nenot'ek meminta masyarakat waspada terhadap potensi bencana alam di seluruh wilayah hingga 14 Maret mendatang. Sti Nenot'ek mengatakan wilayah NTT berpotensi terjadi hujan lebat hingga ekstrem yang bisa menyebabkan banjir bandang hingga longsor.

"Waspadai potensi cuaca ekstrem di wilayah NTT yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti curah hujan sedang hingga lebat sampai ekstrem, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung pada periode 8-14 Maret 2024," kata Sti Nenot'ek dalam keterangannya, Jumat (8/3/2024).

Wilayah di NTT yang wajib waspada terhadap potensi bencana alam akibat hujan lebat itu Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), Malaka, Kupang, Kota Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.




(nor/gsp)

Hide Ads