Hujan lebat disertai petir berpotensi terjadi di Labuan Bajo dan daerah lainnya di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga 14 Maret 2024. Cuaca ekstrem itu berpotensi menyebabkan banjir, longsor dan bencana alam lainnya.
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran mengatakan potensi cuaca buruk itu terjadi di seluruh Kecamatan di Manggarai Barat. Ia menyebut hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Kecamatan Komodo, Boleng, Mbeliling, Sano Nggoang, Macang Pacar, Pacar, Welak, Lembor, Lembor Selatan, Kuwus Barat, Kuwus, dan Ndoso.
"Kami BMKG Stasiun Meteorologi Komodo mengimbau kepada masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama sepekan sampai 14 Maret 2024," kata Maria, Sabtu (9/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maria meminta masyarakat untuk waspada terhadap dampak cuaca ekstrem tersebut. Potensi bencana yang terjadi seperti banjir, longsor, hingga kerusakan bangunan.
"Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengantisipasi dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem," ujarnya.
Terlebih untuk masyarakat yang tinggi di daerah bertopografi curam, bergunung atau bertebing agar waspada akan potensi longsor atau pergeseran tanah ketika terjadi hujan dengan durasi yang panjang.
Berdasarkan pantauan detikBali, cuaca di Labuan Bajo hari ini terjadi angin kencang dan sesekali hujan deras. Sejumlah warga mengaku takut keluar rumah.
Sebelumnya terjadi banjir, longsor, dan angin puting beliung di 17 desa di Manggarai Barat pada 22 Februari 2024. Titik bencana alam itu terjadi di sembilan dari total 12 kecamatan di Manggarai Barat.
Bencana alam akibat hujan lebat itu menyebabkan jembatan rusak, sawah dan kebun terendam banjir, hewan ternak hanyut, rumah rusak tertimpa pohon tumbang dan tertimbun longsor, arus lalu lintas lumpuh total berhari-hari.
(nor/nor)