Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus sebanyak 60 kali. Hal itu berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk periode 16-23 Februari 2024.
"Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok atau wisatawan tidak memasuki atau melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer (km) dari pusat erupsi," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Senin (26/2/2024).
Secara visual, Hendra melanjutkan, teramati asap berwarna putih dan kelabu setinggi 25-700 meter dari kawah utama dengan intensitas sedang hingga tebal. Teramati pula letusan setinggi 200-1.000 meter dari puncak dengan kolom abu berwarna putih hingga kelabu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PVMBG mencatat terdapat sebanyak 2.562 gempa embusan, 64 kali tremor nonharmonik, dan 31 kali gempa hybrid. Tercatat pula dua kali gempa vulkanik dangkal, dua kali gempa vulkanik dalam, tiga kali gempa tektonik lokal, tiga kali gempa tektonik jauh, dan sekali tremor.
Hendra mengatakan gempa-gempa vulkanik yang terekam berada di bawah kaki Gunung Ile Lewotolok dengan kedalaman 1,5 hingga 5,5 km. Sementara, aliran lava mengarah ke selatan-tenggara sejauh 400 meter dari pusat letusan erupsi.
Pada 23 Februari, Hendra melanjutkan, aliran lava baru mencapai jarak 1 km ke arah tenggara dan 600 meter ke arah selatan. Hingga saat ini, letusan eksplosif masih berlangsung dan menunjukkan peningkatan jangkauan lontaran lava pijar di area kawah dan dapat menjangkau jarak sekitar 500 meter ke luar kawah.
"Potensi ancaman bahaya dari lontaran lava atau material pijar harus tetap diwaspadai yang sampai saat ini diperkirakan masih akan berada dalam radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok," imbuhnya.
Masyarakat di tiga desa, yakni Desa Lamatokan, Lamawolo, dan Jontona diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak kawah Gunung Ile Lewotolok. Sedangkan, masyarakat Desa Jontona dan Todanara diimbau tidak memasuki atau beraktivitas di wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 3 km dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
Untuk diketahui, Gunung Ile Lewotolok memiliki tinggi 1423 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung yang berlokasi di bagian utara daratan Pulau Lembata itu masih berada pada level II (waspada) sejak 15 Oktober 2023.
(iws/hsa)