85 Babi Bergejala ASF di Manggarai Barat Mati, Sampel Dikirim ke Bali

Manggarai Barat

85 Babi Bergejala ASF di Manggarai Barat Mati, Sampel Dikirim ke Bali

Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 23 Feb 2024 15:45 WIB
portrait of a two pig. effect of an old black and white film with grain
Foto: Ilustrasi babi. (Getty Images/iStockphoto/zayatssv)
Manggarai Barat -

Sebanyak 85 babi di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mati mendadak sejak Januari 2024. Puluhan hewan ternak itu mati dengan gejala penyakit African swine fever (ASF) atau demam babi Afrika.

Kepastian penyebab kematian puluhan babi masih menunggu hasil pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) ASF. Sampel darah babi telah dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, Bali.

"Hasil sampelnya belum kami terima dari BBVet Denpasar, tapi diagnosis dari dokter hewan berwenang terindikasi ASF," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat, Abidin, Jumat (23/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abidin menjelaskan babi yang mati terindikasi ASF adalah hasil diagnosis dokter hewan di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat. "Gejala panas, nafsu makan menurun, termasuk menceret," ujar Abidin.

Ia mengatakan babi yang mati terindikasi ASF itu tersebar pada empat kecamatan di Manggarai Barat, yakni Boleng, Komodo, Lembor, dan Lembor Selatan. Belum ada laporan kematian babi dengan gejala ASF dari delapan kecamatan lainnya.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat melakukan sejumlah upaya pencegahan agar kematian babi dengan gejala ASF tidak meluas ke daerah lain.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada peternak di seluruh kecamatan yang diduga terserang ASF. KIE dilakukan petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di masing-masing kecamatan.

Selain itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat juga melakukan penyemprotan dengan desinfektan di kandang babi yang mati. Pengumuman keliling juga dilakukan, termasuk di tempat-tempat ibadah dan sekolah.

Abidin meminta masyarakat untuk tidak makan daging babi yang mati terindikasi ASF. Babi yang mati harus dikubur, tidak dibuang di sungai atau tempat umum.




(dpw/gsp)

Hide Ads