TNI membangun sebanyak 14 rumah tidak layak huni (RTLH) hingga jembatan di Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pembangunan itu melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-119.
Selain RTLH dan jembatan, TNI juga memiliki sejumlah sasaran fisik lainnya berupa pembangunan bahu jalan deker, talud pengaman badan jalan, dan rabat jalan.
"Itu jadi sasaran pembangunan fisik dari TMMD ini," kata Komandan Korem (Danrem) 162/Wira Bhakti Brigjen Agus Bhakti seusai pembukaan TMMD ke-119 di halaman Kantor Bupati Lombok Utara, Selasa (20/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengatakan sasaran pembangunan 14 unit RTLH berasal dari warga yang belum mendapatkan bantuan rumah tahan gempa (RTG) pada 2018 lalu. Penerima bantuan melalui pendataan proses yang panjang berdasarkan hasil survei dari anggota Komando Rayon Militer (Koramil) di Kecamatan Gangga.
"Mereka (Koramil Gangga) yang mencatat kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat. Jadi pembangunan fisik tetap jadi skala prioritas yang didukung penuh oleh bupati," ujarnya.
Selain fisik, TMMD kw-119 juga mempunyai sasaran pembangunan non fisik, yakni memberikan wawasan kebangsaan kepada seluruh masyarakat. Semua anggota yang bertugas juga wajib memberikan sosialisasi bahaya narkoba.
"Kami juga akan melakukan pemantauan pelaksanaan pemilu damai di Lombok Utara. Tujuannya untuk memelihara kemanunggalan anggota TNI dan masyarakat secara fisik non fisik," tegas Agus.
Ada pun pelaksanaan TMMD ke-119 dimulai 20 Februari 2024 dan ditutup 20 Maret 2024. Proses pembangunan RTLH sudah dilakukan secara berjenjang selama 30 hari terkahir sebelum TMMD dibuka.
"Kita sudah curi start satu bulan sebelumnya melakukan pembangunan RTLH. Nanti akan dimonitoring oleh Kodim 1606/Mataram yang mengerjakan. Harapan kita satu bulan selesai dan harus selesai," jelasnya.
Bupati Lombok Utara Djohan Syamsu berharap pembangunan 14 unit RTLH dan satu unit jembatan di Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, oleh TNI tidak mengalami hambatan.
"Alhamdulillah tahun ini TMMD lokasinya kembali di Lombok Utara setalah gempa 2018 lalu. Yang paling penting TNI-Polri dengan masyarakat bisa terus bersinergi," kata Djohan.
Baca juga: Bawaslu Sarankan Perbaikan 6 TPS di Mataram |
Menurut Djohan, Lombok Utara memang harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah NTB dan pemerintah pusat. Sebab, Lombok Utara menjadi satu-satunya kabupaten paling muda di NTB yang berusia 16 tahun.
"Sangat wajar jika ada perhatian khusus di daerah kami. Kami harapkan terus ada percepatan pembangunan ke daerah kami," harap Djohan.
(hsa/hsa)