Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 860 rute Jakarta-Labuan Bajo tergelincir di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), siang tadi. Pesawat itu belum diizinkan terbang lagi.
Pesawat tersebut tergelincir pada pukul 10.20 Wita. Pesawat yang mengangkut 150 penumpang itu awalnya mendarat dengan sempurna di Bandara Komodo.
Namun, saat berjalan dari landasan pacu ke apron (taxiway), roda kanan pesawat terjerembab hingga 1,5 meter dari marka tepi jalan. Pesawat itu kemudian ditarik menggunakan kendaraan khusus (towing) menuju apron.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesawat AirAsia mengalami taxiway excursion, artinya pesawat keluar dari marka jalur taxiway yang ada. Pesawat tersebut setelah landing dan sedang taxi (berjalan) menuju apron. Ketika di taxiway main landing gear (roda pesawat) sebelah kanan ternyata melebihi marka tepi taxiway sehingga terjerembab. Rodanya terjerembab sekitar satu sampai 1,5 meter saja dari tepi taxiway," jelas Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Ceppy Triono, Senin (19/2/2024).
Ceppy mengatakan roda pesawat itu tergelincir di daerah lapisan permukaan yang tidak diperkeras. Karena itu pesawat tersebut harus ditarik menggunakan kendaraan khusus (towing) menuju apron. Proses towing pesawat itu hingga tiba di apron menghabiskan waktu sekitar satu jam. "Jadi harus di-towing pakai kendaraan khusus biar aman," terang Ceppy.
Ia mengatakan seluruh penumpang turun dari pesawat sebelum proses towing dilakukan. Seluruh penumpang dalam kondisi selamat, dan operasional Bandara Komodo tidak terganggu.
"Telah dilakukan langkah langkah sesuai SOP dan seluruh penumpang sudah diturunkan dan pesawat bisa dengan aman di-towing menuju apron. Operasional bandara berjalan dengan normal," ujarnya.
Ceppy mengatakan pesawat tersebut masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut sebelum diperbolehkan terbang lagi. Hingga pukul 16.51 Wita, pesawat tersebut masih menjalani pemeriksaan aspek keselamatan di Bandara Komodo.
"Masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait safety dan menunggu clearence," tandas Ceppy.
(dpw/dpw)