Petugas di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), bergotong royong memikul logistik pemilu sembari menerobos banjir. Mereka terpaksa menerobos banjir di Kali Bonpo karena tidak bisa dilalui kendaraan.
"Kami pikul saja karena mobil tidak bisa melintasi banjir di sini," ujar anggota Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) Amfoang Barat Laut Oby Mesra Natbais kepada detikBali, Selasa.
Para petugas awalnya menggotong logistik pemilu dari Kantor Camat Amfoang Barat Laut di Desa Soliu menuju Desa Oelfatu. Dari Desa Oelfatu baru mereka menerobos banjir menyeberangkan logistik pemilu ke Desa Saukibe dan Desa Timau sekitar pukul 16.30 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oby menjelaskan kotak suara yang dipikul menyeberangi sungai berjumlah 50 buah. "Kami gotong royong untuk kasih seberang ke dua desa," jelasnya.
Pria berusia 31 tahun itu memastikan puluhan kotak suara aman dan tidak basah meski dibawa dengan menerobos banjir. "Semuanya dalam keadaan aman," imbuhnya.
Oby berharap wilayah Kecamatan Amfoang Barat Laut tidak diguyur hujan saat pencoblosan berlangsung sehingga proses pengantaran kembali kotak suara bisa berjalan aman dan lancar.
"Semoga cuaca bersahabat. Karena usai pencoblosan kami pikul lagi dengan menerobos banjir," tandasnya.
(hsa/hsa)