Viral Puluhan Siswa di Amfoang Nekat Terobos Banjir Saat Pulang Sekolah

Viral Puluhan Siswa di Amfoang Nekat Terobos Banjir Saat Pulang Sekolah

Yufengki Bria - detikBali
Senin, 12 Feb 2024 16:00 WIB
Tangkapan layarΒ puluhan siswa SMPN I Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, NTT, saat menerobos banjir diΒ SungaiΒ Kapsali, Senin (12/2/2024). (Istimewa)
Tangkapan layarΒ puluhan siswa SMPN I Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, NTT, saat menerobos banjir diΒ SungaiΒ Kapsali, Senin (12/2/2024). (Istimewa)
Kupang -

Puluhan siswa SMPN I Amfoang Barat Daya yang mengenakan seragam sekolah nekat menyeberangi banjir di Kali Kapsali, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Aksi itu terekam dalam video berdurasi 1 menit 18 detik dan viral di media sosial.

Berdasarkan video yang beredar, puluhan siswa itu tampak saling berpegangan tangan saat menerobos derasnya arus banjir di sungai tersebut. Beberapa dari mereka lantas melepas seragam dan bertelanjang dada.

Kuatnya arus membuat anak-anak itu terseret sekitar beberapa meter dari titik awal. Mereka kemudian berteriak dengan suara kencang dan menerobos banjir secara berhati-hati. Satu per satu siswa itu mulai tiba di pinggir kali. Terlihat dua orang pria juga menerobos untuk menyeberangkan siswa yang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kakak Heber am na mankit sin (Kakak Heber, tolong pegang mereka)," teriak seorang pria yang merekam video tersebut.

Warga setempat, Nifred Affi, membenarkan peristiwa dalam video tersebut. Menurutnya, puluhan siswa itu terpaksa menerobos derasnya arus Sungai Kapsali saat pulang dari sekolah yang berjarak sekitar 2 kilometer (km).

"Mereka menyeberang banjir itu tadi sekitar pukul 12.30 Wita," ujar Nifred kepada detikBali, Senin.

Pria berusia 28 tahun itu mengungkapkan sudah genap setahun jembatan penghubung di sungai tersebut putus. Ia menyayangkan Pemerintah Kabupaten Kupang maupun Pemerintah Provinsi NTT tak kunjung memperbaiki jembatan tersebut. Walhasil, warga kerap kesulitan melintas saat sungai tersebut meluap.

Bahkan, kata Nifred, warga terkadang harus mengantre berjam-jam hingga banjir surut. Jembatan di Sungai Kapsali biasanya dilalui oleh warga yang datang dari arah Kota Kupang maupun dari Amfoang Timur, Amfoang Utara, dan Amfoang Barat Laut.

Dia berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut. "Kami di dalam kampung saja kesulitan untuk bepergian. Apalagi anak sekolah, kasihan. Biasanya warga yang lewat sini lalu ada banjir, maka harus tunggu berjam-jam," pungkasnya.

Untuk diketahui, Jembatan Kapsali di Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, terputus akibat hujan deras pada Februari 2023. Akibatnya, warga kesulitan mengakses jalan yang kerap dilalui itu.

Jembatan putus itu juga mengakibatkan siswa SMP Negeri I Manubelon dan SMA Negeri I Manubelon yang tinggal di Dusun 03 Oelamopu tidak bisa melintas saat pergi ke sekolah. Jembatan Kapsali merupakan penghubung utama dari Kota Kupang menuju Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara, dan Amfoang Timur.




(iws/hsa)

Hide Ads