"Saya sangat prihatin dan menyesali kecelakaan kembali terjadi karena perahu (kapal pinisi Carpe Diem) ini tidak memiliki izin berlayar," kata Sandiaga dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU), Senin (5/2/2024).
Kapal pinisi Carpe Diem terbakar di perairan Pulau Siaba, Taman Nasional Komodo, pada Sabtu (3/2/2024) sore. Kapal wisata yang mengangkut dua wisatawan asal Kanada serta empat kru itu berlayar tanpa mengantongi surat persetujuan berlayar (SPB) atau izin berlayar dari Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo.
Sandiaga lantas meminta wisatawan tak berlayar ke destinasi wisata di Labuan Bajo menggunakan kapal wisata yang tidak mengantongi izin berlayar dari KSOP setempat. Menurutnya, para turis perlu mendapat informasi tentang kapal wisata yang tidak memiliki izin berlayar.
"Semua itu harus dikoordinasikan ke Badan Otorita Labuan Bajo Flores dan instansi terkait setempat," ujar Sandiaga.
Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) untuk menindaklanjuti kecelakaan kapal wisata tersebut. Sandiaga menegaskan tak boleh ada lagi kapal wisata berlayar tanpa mengantongi izin dari KSOP Labuan Bajo.
"Karena nanti kalau ada apa-apa, ini tentu akan berpotensi yang sangat fatal. Apalagi untuk kecelakaan yang berpotensi kehilangan jiwa," pungkas politikus PPP itu.
Kapal pinisi Carpe Diem terbakar dalam perjalanan dari Pulau Komodo ke Pelabuhan Labuan Bajo. Kapal itu terbakar diduga akibat hubungan arus pendek listrik pada kabin bawah.
Tak ada korban jiwa dan luka dalam kebakaran kapal wisata tersebut. Dua turis dan kru kapal dievakuasi dengan selamat ke Pelabuhan Labuan Bajo. Dua wisatawan asal Kanada yang menumpang kapal itu merupakan pasangan suami istri, yakni Kevin Stewart (64) dan Raureen Elaine (60).
(iws/iws)