Hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) selama pada Senin dan Selasa 22-23 Januari 2024. Cuaca buruk itu berpotensi mengakibatkan banjir dan longsor.
Potensi cuaca buruk itu terjadi di wilayah Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Nagekeo, Sikka, Lembata, Alor, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), dan Belu, pada Senin. Sehari kemudian, selain 10 wilayah itu, potensi cuaca buruk itu juga terjadi di Kabupaten Ende.
"Waspada potensi dampak hujan dan angin kencang berdurasi singkat yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan, dan fasilitas umum lainnya," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Sti Nenot'ek melalui siaran pers, Minggu (21/1/2024). "Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing patut waspada potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nenot'ek menjelaskan potensi cuaca buruk itu terjadi karena terdapat bibit siklon tropis 995 di daratan Australia bagian utara sehingga membentuk daerah belokan dan pertemuan angin di NTT. Kondisi ini didukung dengan suhu permukaan laut yang cukup hangat dan kelembaban yang cukup basah di tiap lapisan atmosfer.
"Serta aktifnya beberapa gelombang atmosfer MJO (Madden Julian Oscillation) dan Rossby yang menyebabkan wilayah NTT berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat," papar Nenot'ek.
(gsp/iws)