Davis Marthin Damaledo tiba-tiba menjadi sorotan publik. Musababnya, siswa kelas XII di SMAN 5 Kota Kupang itu menjadi penemu spesies serangga ranting baru bernama Nesiophasma sobesonbaii.
Davis mengaku sudah tertarik dengan dunia serangga sejak kecil. Ketertarikannya itu membuat Davis kerap berpetualang menelusuri kebun tetangganya untuk mencari dan mengumpul beragam serangga. Suatu hari saat kelas X SMP, rasa ingin tahunya muncul setelah menonton video serangga di salah satu kanal YouTube.
"Saat itu saya tertarik dengan salah satu spesies serangga ranting di tayangan video yang saya nonton. Jadi saya tanya ke bapak (ayah), spesies ini apakah ada di wilayah Kota Kupang atau tidak? Lalu bapak bilang, serangga itu memang ada tapi biasanya di pohon jambu biji," tutur Davis saat ditemui detikBali di kediamannya di Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin sore (15/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendengar cerita ayahnya, Davis lantas menelusuri hutan di Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, pada Maret 2021. Tujuannya untuk mencari serangga tersebut.
Singkat cerita, ia pun berhasil mendapati sepasang serangga di ranting pohon jambu biji. Dia lalu membawa serangga itu ke rumahnya untuk dipelihara.
Kala itu, Davis masih penasaran dengan serangga yang ditangkapnya tersebut. Dia pun berinisiatif menanyakan nama ilmiah serangga itu kepada temannya, Garda Bagus Damastra, yang menjadi peneliti di Indonesian Mantis and Phasmid Forum (IMPF).
"Kebetulan Mas Garda, itu punya kenalan dengan peneliti asal Jerman, Frank Hennemann. Dari situ baru saya tahu nama ilmiahnya," imbuh Davis.
![]() |
Tetapi, Davis melanjutkan, saat dilakukan penelitian secara mendalam, ternyata serangga tersebut adalah spesies jenis baru dan belum ada ahli yang menemukannya. Dari situ, Davis mulai mengumpulkan sampel serangga itu beserta telurnya dan mengirimkan kepada Garda.
Sampel serangga itu lantas dikirim ke Jerman untuk diteliti lebih lanjut. "Akhirnya hasil penelitian kami berhasil dipublikasikan pada pertengahan Maret 2023," imbuhnya.
Pria berusia 17 tahun itu menjelaskan serangga yang ditemukan itu adalah spesies Nesiophasma. Sedangkan nama sobesonbaii di belakangnya untuk mengenang dan menghormati perjuangan Raja Sobe Sonbai III di Pulau Timor saat berperang melawan Belanda.
"Untuk mengenang Raja Sobe Sonbai III karena punya catatan sejarahnya di Pulau Timor," kata pria yang ingin melanjutkan kuliah di jurusan Biologi dan Pertanian itu.
Informasi terkait penemuan spesies serangga ranting baru oleh Davis itu juga sempat diunggah oleh akun Instagram Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dalam unggahan tersebut, serangga Nesiophasma sobesonbaii disebut baru dari ciri-cirinya, yakni garis merah di sepanjang toraks (bagian antara kepala dan perut).
Adapun, spesies betinanya mirip dengan Nesiophasma sanannaense. Hanya saja, tubuhnya lebih kecil dan pendek melengkung, dengan gigi sedikit tetapi tampak menonjol. Sementara, spesies jantan berwarna krem-cokelat, berkepala putih, dan badannya hijau.
(iws/gsp)