Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki terus meningkat. Gunung yang kini berstatus awas atau level IV ini sesekali menyemburkan abu vulkanik hingga guguran awan panas dan larva.
Akibatnya, sebanyak 6.568 warga di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengungsi ke berbagai titik pengungsian sejak 1 Januari 2024. Bahkan, ratusan di antaranya harus mengungsi ke wilayah Kabupaten Sikka.
"Total pengungsi di wilayah Kabupaten Sikka, Kecamatan Talibura, sebanyak 477 jiwa. Mereka tersebar di Desa Hikong, Kringa, dan Timutawa," ujar Kepala Dinas Sosial Flores Timur Benediktus B. Herin kepada detikBali, Senin (15/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pengamatan visual dari Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi Laki-laki pada periode 12.00-18.00 Wita, terdapat tiga kali guguran awan panas dengan jarak luncur 1.000-1.500 meter ke utara. Terdapat pula guguran awan panas dengan jarak luncur 1.500-2.000 meter ke arah timur laut.
"Serta teramati aliran lava dengan jarak luncur 1.500-2.000 meter ke arah timur laut," kata Petugas Pos Pemantau Gunung Lewotobi Laki-laki, Fransiskus Desales Molo dalam keterangannya, Senin.
Fransiskus mengimbau warga untuk tetap berada di dalam rumah apabila terjadi hujan abu. Sementara jika berada di luar rumah, warga disarankan untuk menggunakan masker dan kaca mata. Ia juga mengingatkan warga di sekitar gunung agar mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi.
Bandara Wunopito Ditutup Sementara
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengganggu aktivitas penerbangan di NTT. Kali ini, Bandara Wunopito di Lembata sempat ditutup sementara akibat sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.
Kepala Kantor UPBU Wunopito M. Syaiful Syuhri mengungkapkan bandara tersebut ditutup hingga pukul 14.00 Wita. Menurutnya, material abu vulkanik sudah teramati di atas Bandara Wunopito sejak pukul 10.00 Wita.
"Karena ada sebaran abu vulkanik dari gunung Lewotobi karena dilihat dari satelit mengarah mengangkasa di atas Bandara Wunopito. Jadi melihat kondisi awan abu vulkanik kami tutup sampai jam 2 Siang," ujar Syaiful, Senin (15/1/2024).
Meski begitu, Syaiful menyebutkan pada rentang waktu tersebut juga tidak ada jadwal penerbangan dari Kupang ke Lembata. "Hari ini kebetulan tidak ada penerbangan reguler, bandara kami tetap untuk penerbangan unschedule atau penerbangan lainnya," pungkasnya.
Untuk diketahui, hujan abu masih terjadi di beberapa wilayah di kaki Gunung Lewotobi. Bahkan, penerbangan di sejumlah bandara di NTT juga sempat terdampak abu vulkanik seperti Bandara Ende, Bandara Sikka, dan Bandara Larantuka.
(iws/gsp)