2.023 Penumpang Batal Terbang Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Round Up

2.023 Penumpang Batal Terbang Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Simon Selly - detikBali
Sabtu, 13 Jan 2024 08:07 WIB
Bandara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur
Bandara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur. Foto: Dok. Kemenhub
Kupang -

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengakibatkan sejumlah penerbangan di Bandara Frans Seda, Bandara Gewayantana, dan Bandara H. Hasan Aroeboesman ditutup sementara. Sebanyak 2.023 penumpang pesawat tidak bisa terbang akibat abu vulkanik yang ditimbulkan dari letusan gunung itu.

Pelaksanaan Harian (PH) General Manager Angkasa Pura Bandara El Tari Kupang, I Gst Agung Gede Argawa, menjelaskan penutupan sejumlah penerbangan di ketiga bandara itu berlangsung sejak 29 Desember 2023 hingga 11 Januari 2024.

"Sebelumnya cancel 38 kali penerbangan, kurang lebih 2.023 penumpang yang batal berangkat di waktu itu (29 Desember 2023-11 Januari 2024)," ujar Gede Argawa, Jumat (12/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penumpang yang batal terbang itu masing-masing dari dua maskapai yang saat ini melayani penerbangan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Yakni NAM Air dan Wings Air.

Gede Argawa menyebut ketiga bandara itu saat ini beroperasi normal kembali. Belum ada informasi lanjutan apakah bandara akan ditutup lagi atau tidak.

ADVERTISEMENT

"(Kami) lihat kondisinya ke depan," pungkasnya.

Bandara Gewayantana Sempat Tutup 2 Hari

Bandara Gewayantana Larantuka kembali beroperasi setelah dua hari tutup karena erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Kepala Kantor UPBU Kelas III Gewayantana, Puguh Lukito, mengatakan bandara mulai beroperasi kembali sejak Jumat pagi.

"Pagi ini kami sampaikan Bandara Gewayantana beroperasi normal," ungkapnya kepada detikBali, Jumat.

Puguh menjelaskan maskapai Wings Air dengan rute Kupang-Larantuka maupun Larantuka-Kupang akan terbang pada hari ini. Maskapai tersebut menggunakan pesawat ATR-72.

Sebelumnya, Bandara Gewayantana tutup sejak Rabu (10/1/2024). Penutupan, pada Kamis (11/1/2024) mengakibatkan 92 penumpang gagal terbang.

"Hari ini bandara closed karena alasan keselamatan penerbangan," tutur Puguh.

Penutupan Bandara Gewayantana seiring dengan letusan Gunung Lewotobi Laki-laki. Gunung api itu statusnya naik dari level III atau siaga menjadi level IV atau awas sejak Selasa malam (9/1/2024).

Gunung Lewotobi Naik Status Jadi Awas

Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami peningkatan aktivitas dari level III atau siaga menjadi level IV atau awas pada Selasa malam (9/1/2024). Kepala Badan Geologi, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendra Gunawan, mengatakan berdasarkan pemantauan visual dan instrumental menunjukkan peningkatan aktivitas gunung api di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu.

"Dinaikkan dari level III siaga ke level IV awas terhitung dari pukul 23.00 Wita, 9 Januari 2024," tutur Hendra melalui keterangan resmi, Selasa.

Hendra mengatakan dari pengamatan visual terlihat asap kawah utama berwarna putih kelabu dan cokelat dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 300-1.500 meter dari puncak. Cuaca di sekitar gunung cerah hingga hujan. Sedangkan, angin lemah berembus ke arah utara, timur, laut, barat daya, serta barat laut.

"Terjadi letusan dengan tinggi 1.000-1.500 meter dari puncak. Kolom abu letusan berwarna kelabu. Guguran teramati dengan jarak luncur 300 meter dari puncak dan arah luncuran ke arah utara hingga barat laut," papar Hendra.

Dari pengamatan instrumental, Hendra melanjutkan, gempa terekam sejak 1-9 Januari 2024. Antara lain gempa letusan atau erupsi sebanyak tiga kali, gempa guguran (1), gempa embusan (90), gempa dengan frekuensi rendah (1), gempa vulkanik dangkal (45), gempa vulkanik dalam (150), gempa tektonik lokal (4), gempa tektonik jauh (14), dan gempa tremor menerus (5).




(nor/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads