Kapal Pinisi Angkut 5 Turis Belanda Kandas Terhalang Kabut di Labuan Bajo

Kapal Pinisi Angkut 5 Turis Belanda Kandas Terhalang Kabut di Labuan Bajo

Ambrosius Ardin - detikBali
Kamis, 04 Jan 2024 17:24 WIB
Evakuasi penumpang kapal Pinisi 
Alfathran yang kandas karena kabut di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Kamis (4/1/2024). (Dok. KSOP Kelas III Labuan Bajo)
Foto: Evakuasi penumpang kapal kandas di perairan Labuan Bajo, Kamis (4/1/2024). (Dok. KSOP Kelas III Labuan Bajo)
Manggarai Barat -

Kapal pinisi bernama Alfathran kandas di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (4/1/2024) sekitar pukul 13.00 Wita. Kapal tersebut membawa lima turis asal Belanda.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto mengatakan kandasnya kapal yang berangkat dari pelabuhan di belakang Hotel Jayakarta itu karena jarak pandang nakhoda terhalang kabut. Pulau terdekat juga tertutup kabut. Akibatnya, kapal berjalan ke jalur yang dangkal hingga akhirnya kandas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kapal jenis pinisi berlayar keluar pelabuhan tiba-tiba menabrak benda keras diduga karang dan kandas. Hal tersebut diakibatkan kabut tebal yang tiba-tiba datang datang diduga akibat kabut yang terjadi di perairan Labuan Bajo sehingga jarak pandang sangat terbatas," ungkap Stephanus di Labuan Bajo, Kamis sore.

Ia belum bisa memastikan penyebab munculnya kabut di perairan Labuan Bajo yang membuat jarak pandang nakhoda kapal menjadi terbatas.

ADVERTISEMENT

"Bisa terjadi karena fenomena El Nino atau ada kemungkinan abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi," ujar Stephanus.

Ia mengatakan lima wisatawan mancanegara dan satu pemandu wisata sudah dievakuasi dengan selamat ke Hotel Jayakarta. Kapal juga sudah diamankan di perairan di belakang hotel. Stephanus sendiri yang memimpin operasi penyelamatan penumpang kapal wisata tersebut.

"Sudah evakuasi dengan cepat, ada lima turis, sudah dievakuasi dengan selamat. Kapal sudah kami amankan di belakang Jayakarta. Tim respons cepat kami bergerak dengan cepat dan efektif sehingga tidak ada korban jiwa," terang Stephanus.

Dia juga menjelaskan kapal pinisi itu sudah melakukan clereance out (izin keluar pelabuhan). Kapal itu sudah mengantongi surat persetujuan berlayar (SPB) dari KSOP Kelas III Labuan Bajo. "Sudah ada SPB," tandas Stephanus.




(hsa/gsp)

Hide Ads