Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY bakal memimpin konsolidasi pemenangan Partai Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). AHY dijadwalkan berkampanye di Kabupaten Bima, NTB, pada Sabtu (30/12/2023).
Di Kota Tepian Air, AHY akan memberikan arahan kepada 3.000-an kader Partai Demokrat.
"Ini rangkaian perjalanan silaturahmi ketum di luar Pulau Jawa. Kemarin kan sudah di Aceh, hari ini di Medan, besok Pontianak, dan nanti ke NTB hari Sabtu," kata Ketua DPD Partai Demokrat Indra Jaya Usman (IJU) saat sesi konferesi pers di Kantor DPD Partai Demokrat NTB, Rabu (27/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, AHY juga bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat Bima dan Sumbawa. Dua hal penting yang akan menjadi materi kampanye AHY, kata IJU adalah memastikan mesin politik Partai Demokrat NTB sudah panas menghadapi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Kemudian yang kedua, adalah menggembleng kader Partai Demokrat untuk juga memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Sekarang Demokrat membawa dua misi. Pertama memenangkan Demokrat dan meraih sebanyak-banyaknya kursi di Pileg 2024, dan kedua yang pasti memenangkan Prabowo-Gibran. Ini yang kami kawal," beber IJU.
Menurutnya, kunjungan AHY ke Bima menjadi penting dan strategis. Terutama jika melihat raihan Partai Demokrat di Bima dan Sumbawa.
Partai Demokrat bertekad untuk menambah raihan kursi DPRD NTB di dapil 5 yang meliputi wilayah Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Di dapil tersebut, Partai Demokrat kehilangan kursi pada Pileg 2019. Kemudian yang kedua, pihaknya juga ingin mengamankan kursi DPR dapil NTB I yang meliputi Sumbawa, Bima, dan Dompu.
Pada Pileg 2019 silam, Partai Demokrat finis di posisi ke-5 dari total tiga kursi yang tersedia. Secara akumulatif, Demokrat meraih total 71.501 suara. Masih kalah oleh Gerindra, PKS, PAN, dan Golkar.
"Pulau Sumbawa, Bima, dan Dompu ini memang menjadi atensi khusus terutama dalam konteks DPR RI. Kami ingin ada kader Demokrat yang kami kirim ke Senayan dari dapil ini. Kunjungan ketum juga ingin memastikan itu," terang IJU.
Kemudian, soal pemenangan Prabowo-Gibran, IJU telah mengeluarkan pernyataan jelas bahwa pihaknya menyiapkan sanksi bagi kader yang membelot dari arahan partai. Sanksi tersebut akan diberikan kepada kader yang ketahuan tak memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Saya ingatkan, jika ada caleg yang berselingkuh kampanye dengan berpasangan bersama caleg partai lain atau mencoba mengusung paslon capres-cawapres lain akan saya rekomendasikan untuk diberi tindakan tegas oleh partai," kata IJU.
"Kita semestinya sama-sama sudah harus dewasa dalam berpolitik. Harus tegak lurus dengan keputusan dan kebijakan yang telah diputuskan oleh partai," sambungnya.
IJU menggarisbawahi, seluruh jajaran partai wajib tegak lurus terhadap arah kebijakan yang sudah diputuskan oleh para partai di tingkat pusat. Menurutnya, sudah tidak ada diskusi lagi perihal arah dukungan Partai Demokrat di Pilpres 2024.
"Ketua Majelis Tinggi Bapak SBY dan Ketum Partai Demokrat Mas AHY sudah memutuskan mengusung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Semua kader dan caleg Demokrat harus menjalankan keputusan partai ini dengan sekuat tenaga," beber IJU.
(hsa/hsa)