.webp)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan ada penambahan dana Rp 1,2 triliun untuk melengkapi fasilitas, sarana dan prasarana (sarpras) di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), yakni Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo. Pembenahan fasilitas dan sarpras itu ditargetkan selesai sebelum masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir pada Oktober 2024.
Hal itu menjadi salah satu hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengembangan Lima DPSP di GMCC Golo Mori, Labuan Bajo, Rabu (6/12/20223). "Destinasi pariwisata super prioritas itu ada tambahan dana yang diperlukan Rp 1,2 triliun untuk melengkapi seluruh fasilitas sarana prasarana, ini yang nanti disinkronisasi dan dikoordinasikan dengan Kementerian Keuangan," kata Sandiaga.
Rakornas itu juga merekomendasikan penguatan sumber daya manusia (SDM) di lima DPSP tersebut. Menurut Sandiaga, kesiapan dan kesigapan SDM penting untuk memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga juga mendorong sejumlah politeknik pariwisata (poltekpar) untuk bisa mencetak SDM yang mumpuni di bidang pariwisata. "Poltekpar-poltekpar yang telah kami inisiasi diharapkan bisa mendapatkan akselerasi agar SDM bukan hanya mendapatkan lapangan kerja, tapi juga bisa memberikan pelayanan terbaik dan terbukanya 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024," tandas Sandiaga.
Sebelumnya, Rakornas 5 Destinasi Wisata Superprioritas (DPSP) di Labuan Bajo dipimpin oleh Menko Ad Interim Kemaritiman dan Investasi (Marves) Erick Thohir. Erick Thohir menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini sedang menjalani pemulihan kesehatan.
Erick Thohir mengatakan Rakornas lima DPSP itu untuk mendorong pariwisata terus tumbuh menjadi lokomotif ekonomi nasional. Ia memberi catatan terkait Pendapatan Domestik Bruto (PDP) Indonesia tahun 2022 sebesar Rp 19.588 triliun dengan sumber terbesar masih dari sektor pertambangan sebesar Rp 2.393 triliun atau 12,2 persen. Sektor pariwisata menyumbang 3,6 persen yaitu Rp 705 Triliun.
Erick mengatakan Indonesia harus mengurangi ketergantungan sumber pendapatan dari pertambangan atau Sumber Daya Alam (SDA) dan menjadikan pariwisata sebagai lokomotif utama ekonomi nasional. "Visi Presiden Jokowi bahwa pariwisata harus terus tumbuh untuk menyeimbangi ketergantungan kita pada pemasukan dari pertambangan," kata Erick pada kegiatan itu, Rabu.
Ia menyebut sejumlah negara seperti Arab Saudi yang dulu pemasukannya bergantung pada minyak kini beralih ke pariwisata. "Artinya Indonesia juga bisa apalagi kita punya etnis budaya, keindahan alam, masyarakat yang ramah. Kenapa kita tidak punya komitmen bersama untuk menjadikan pariwisata ke depan bahkan nomor dua atau nomor satu sebagai pertumbuhan ekonomi nasional," kata Erick.
(iws/gsp)
