Pertemuan antara Ganjar Pranowo dan tokoh adat di Hotel Sotis, Kupang, dipenuhi dengan aksi mengamuk dari sejumlah raja Pulau Timor, NTT.
Salah satu raja, Raja Liurai Malaka ke-15 Dominicus Kloit Rey Seran, mengaku dirinya kecewa tidak diberi kesempatan berbicara langsung dengan Ganjar.
"Saya tidak senang, kami ini diundang resmi oleh raja nusantara. Setelah kami sampai di sini MC ini tidak sebut kami," tegas Raja Malaka tersebut di sela-sela pertemuan dengan Ganjar di Sotis Hotel, Jumat (1/12/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ela mengaku kehadiran dalam kegiatan ini berdasarkan undangan langsung dari Ganjar Pranowo. Namun, mereka justru tidak diberikan ruang oleh panitia untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung.
"Yang datang ini bukan orang, tapi setan, karena tahun lalu Pak Ganjar undang kami ke Borobudur, foto dan undangannya ada," ujarnya.
Ia pun menyayangkan, sikap master of ceremony (MC) yang dinilai tidak menghargai kehadiran para raja yang sudah menunggu berjam-jam di Hotel
Sotis.
"Saya Dominicus Kloit Seran, Liurai (Raja), tertinggi di Timor. Saya datang di undang bukan duduk-duduk saya datang. Setelah saya datang, MC ini tidak peduli sama kami," sesalnya.
Untuk diketahui, dalam pertemuan di Hotel Sotis dilakukan secara tertutup yang dihadiri oleh sejumlah tokoh adat, agama, para suster, dan lainnya.
Ganjar Dialog dengan Mahasiswa
Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyebut kalau anak pintar tidak bisa mendapat akses pendidikan dengan baik, maka itu masalah karena bicara kemudahan pendidikan maka bicara aksesnya.
Hal itu disampaikan Ganjar saat dialog kebangsaan bersama ribuan mahasiswa Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (1/12/2023).
"Karena 13 tahun ke depan kita akan mendapat bonus demografi. Maka adik-adik mahasiswa harus persiapkan diri dengan baik," kata Ganjar.
Diketahui, Ganjar tiba di Auditorium Undana pada pukul 17.23 Wita. Dia lalu bersalaman dan menyapa dengan para mahasiswa yang sudah menunggunya sejak pukul 14.30 Wita.
"Dalam waktu yang cukup lama, hari ini saya bisa berada di sini," kata Ganjar saat menyapa para mahasiswa.
Saat mengawali pidato kebangsaannya, Ganjar mempersilakan para mahasiswa untuk bertanya. Ada salah satu mahasiswa bernama
Beny pun bertanya mengenai bagaimana pemerintah menyiapkan lapangan kerja.
Ganjar pun lalu menjawab saudara mau jadi pegawai atau pengusaha. Mahasiswa itu pun menjawab ingin jadi pengusaha.
"Kalau begitu maka siapkan dirimu untuk jadi enterpreuner, jadi pengusaha asalkan punya keterampilan yang mumpuni," ungkap Ganjar.
Menurut Ganjar NTT punya segudang potensi, misalkan pariwisata yang perlu dikembangkan. Dengan demikian bisa menyerap semua tenaga kerja dan lulusan para mahasiswa.
(hsa/iws)