Geger Pria Tewas Gantung Diri di Mistar Gawang Sepakbola di Mataram

Mataram

Geger Pria Tewas Gantung Diri di Mistar Gawang Sepakbola di Mataram

Ahmad Viqi - detikBali
Minggu, 26 Nov 2023 13:13 WIB
Geger pria gantung diri mistar gawang di Mataram, NTB.
Geger pria gantung diri mistar gawang di Mataram, NTB. (Foto: Dok. Polresta Mataram)
Mataram -

Warga Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), digegerkan dengan penemuan sesosok mayat tergantung di mistar gawang sepakbola di Lapangan Poh Dodol. Pria berinsial RS itu, diduga menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri di tiang gawang.

Kapolresta Mataram Kombes Mustofa mengatakan pria berusia 21 tahun asal Kecamatan Sekarbela itu ditemukan sudah tak bernyawa karena bunuh diri, pada Sabu malam (25/11/2023), sekitar pukul 22.30 Wita.

"Benar ada penemuan mayat seorang laki-laki inisial RS (21) tadi malam, dalam keadaan tergantung di mistar gawang lapangan sepakbola," ujar Mustofa dalam keterangannya, Minggu siang (26/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Mustofa mayat korban ditemukan pertama kali oleh masyarakat sekitar yang bermalam minggu di sekitar Monumen Tembolak. Setelah itu, Kepala Dusun Poh Dodol, Sukri, bersama masyarakat setempat memeriksa kondisi mayat tersebut.

Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia menggunakan baju biru, celana coklat, sepasang sandal warna hitam, dan menggunakan arloji pada tangan kiri.

"Ada ditemukan satu unit motor Yamaha Aerox warna Hitam berplat DR 5558 EN. Setelah kita periksa isi dalam joknya ditemukan seutas tali nilon, topi hitam dan sebilah pisau dapur dengan gagang warna hijau," ujar Mustofa.

Menurut keterangan paman korban, RS diketahui sering hilang ingatan, pandangan kosong, dan kerap berhalusinasi.RS juga sempat menjadi santri di Jawa Timur, namun sering pulang karena sakit. Dia diduga mengidap gangguan jiwa.

"Jadi selama di Lombok korban melakukan pengobatan di RSJ dan dengan cara rukiah. Korban sempat sembuh namun beberapa hari kemudian kambuh lagi dan sering ingin melakukan percobaan bunuh diri," ujarnya.

Pihak keluarga juga menolak untuk proses autopsi. Mereka menerima kejadian itu sebagai musibah.

DISCLAIMER: Informasi di atas tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.




(dpw/dpw)

Hide Ads