Nasib Apes Atlet Gulat NTB: Pergi Pakai Dana Pribadi-Telantar di Jakarta

Round Up

Nasib Apes Atlet Gulat NTB: Pergi Pakai Dana Pribadi-Telantar di Jakarta

Ahmad Viqi - detikBali
Senin, 13 Nov 2023 08:02 WIB
Atlet gulat NTB pulang naik kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Mereka sempat telantar di Jakarta karena tidak memiliki ongkos pulang.
Atlet gulat NTB pulang naik kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Mereka sempat telantar di Jakarta karena tidak memiliki ongkos pulang. Foto: dok. Istimewa
Mataram -

Nasib apes dialami oleh 11 atlet gulat Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka telantar di Jakarta karena tidak memiliki ongkos untuk pulang seusai mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Gulat U-17 di Kota Bogor pada 28-30 Oktober 2023 dan kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024.

Pelatih Cabang Olahraga Gulat NTB Gisca Dewi menjelaskan 11 atlet gulat dari NTB berangkat ke Jakarta pada 28 Oktober 2023 menggunakan pesawat. Tiket pesawat dibeli dari dana pribadi atlet dan donatur.

"Kami pernah minta, menghadap ke Ketua Umum Gulat NTB (Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi) tapi beliau selalu tidak ada waktu," kata Gisca, Minggu (12/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gisca menerangkan jauh-jauh hari sebelum berangkat ke Jakarta untuk ikut seleksi PON 2024, semua atlet, termasuk gulat, pernah mengajukan proposal ke pengurus cabang olahraga (cabor) yang didisposisikan ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTB. Namun, tak kunjung ada jawaban dari Dispora.

Gisca menjelaskan 11 atlet dan sejumlah ofisial terpaksa berangkat ke Jakarta menggunakan uang pribadi. Pembelian tiket pesawat itu juga ditambal dari sumbangan donatur senilai Rp 13 juta.

ADVERTISEMENT

"Sampai mobil, saya gadai untuk pemberangkatan atlet Gulat NTB. Suami saya sampai utang untuk kepulangan kami," keluh Gisca.

Sesali Sikap Abai Ketua PGSI NTB

Gisca menyesali sikap Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) NTB, Lalu Gita, yang tidak mengurus keberangkatan hingga kepulangan para atlet. Padahal, atlet gulat NTB bisa meraih empat medali di Kejurnas Gulat U-17 di Kota Bogor dan meloloskan dua atlet gulat kelas putri dan dua atlet gulat kelas putra di PON XXI Aceh-Sumut 2024.

"Mereka sudah berjuang membela NTB untuk ke PON Sumut-Aceh 2024," tutur Gisca.

Saat ini Gisca bersama 11 atlet dan satu ofisial dalam perjalanan menuju Lombok menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Gisca mengatakan biaya perjalanan dari Surabaya ke Lombok dibantu oleh Dirpolair Polda Jawa Timur Kombes Arman Asmara Syarifuddin menggunakan kapal laut. "Kami berterima kasih kepada semua pihak yang membantu," tuturnya.

Ketua PGSI NTB Lalu Gita Ariadi meminta agar persoalan telantarnya 11 atlet gulat ditanyakan lebih jauh ke Kadispora NTB, Tri Budiprayino. "Coba hubungi Kadispora, dia yang lebih paham," ujar Penjabat Gubernur NTB tersebut.

KONI Sebut Tanggung Jawab Pengurus Cabor Gulat NTB

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB Mori Hanafi mengatakan keberangkatan maupun kepulangan 11 atlet gulat NTB yang sempat telantar di Jakarta merupakan tanggung jawab pengurus PGSI NTB.

"Jadi itu tanggung jawab utamanya ada di cabor," katanya melalui WhatsApp.

Mori mengatakan KONI hanya memberikan dana stimulan kepada semua cabor. Misalkan, cabor gulat membutuhkan biaya biaya Rp 50 juta, KONI hanya mampu memberikan dana stimulan Rp 10-15 juta.

"Jadi KONI itu sifatnya supporting stimulan, bulan KONI yang punya pekerjaan," tutur Mori.

Menurut Mori, para atlet yang mengklaim dirinya telantar selama 9 hari itu bukanlah fakta sebenarnya. "Jadi tidak benar kalau telantar 9 hari, mungkin telantarnya hanya 2 hari," ungkapnya.

Mori berpendapat semua cabor juga mengalami kesulitan pendanaan. Namun, tidak didramatisasi seperti atlet gulat.




(gsp/dpw)

Hide Ads