Pj Gubernur Tak Tahu Atlet Gulat NTB Telantar di Jakarta, Padahal Ketua PGSI

Mataram

Pj Gubernur Tak Tahu Atlet Gulat NTB Telantar di Jakarta, Padahal Ketua PGSI

Helmy Akbar - detikBali
Senin, 13 Nov 2023 13:00 WIB
Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi.
Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi. (Foto: Helmy Akbar/detikBali)
Mataram -

Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi mengaku tak mengetahui secara pasti perihal 11 atlet gulat asal NTB yang telantar di Jakarta. Padahal, Lalu Gita sendiri masih menjabat sebagai Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) NTB.

Lalu Gita mengeklaim, setelah dilantik menjadi Pj Gubernur NTB, dia kurang intens mengurusi masalah olah raga. Dia mengaku tak mendapat laporan detail soal keberangkatan 11 atlet gulat yang telantar di Jakarta itu.

"Saya tidak dapat laporan detail saat keberangkatan, dulu (diatur) Kadispora. Dan sejak saya jadi Pj , waktu Sekda rasanya masih bisa saya handle (cabor) tapi saat jadi Pj ini kan three in one, jadi gubernur, wagub, sekda. Itu ketua harian (cabor gulat) yang atur," ujar Lalu Gita saat ditemui di Gedung Bhakti Praja Komplek Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin (13/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih detail, soal pembiayaan dan lain-lain, Lalu Gita meminta hal tersebut ditanyakan kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) NTB Tri Budiprayitno.

"Saya tidak update. Dilepas Kadispora saat itu, masalah pembiayaan tentu Kadispora sudah menceritakan. Di mana miss-nya, tanya Kadispora," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Lalu Gita menyayangkan, seharusnya ada koordinasi yang baik dari pihak pelatih saat hendak memboyong atlet NTB ke Jakarta.

"Andainya koordinasi yang baik. Sampai di Jakarta (langsung kabari). Di Jakarta kan ada kantor penghubung kami (NTB) di sana, dan jangankan atlet, warga dari manapun asal ada informasi pasti ditangani," bebernya.

Lebih jauh, Lalu Gita belum mengetahui apakah akan mengganti besaran biaya yang dikeluarkan dalam perjalanan atlet tersebut. Ia mengaku akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pj Sekda NTB Fathurrahman.

"Coba nanti saya tanya Sekda. Kami bergerak dengan perencanaan," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, nasib apes dialami oleh 11 atlet gulat NTB. Mereka telantar di Jakarta karena tidak memiliki ongkos untuk pulang seusai mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Gulat U-17 di Kota Bogor pada 28-30 Oktober 2023 dan kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024.

Pelatih Cabang Olahraga Gulat NTB Gisca Dewi menjelaskan 11 atlet gulat dari NTB berangkat ke Jakarta pada 28 Oktober 2023 menggunakan pesawat. Tiket pesawat dibeli dari dana pribadi atlet dan donatur.

"Kami pernah minta, menghadap ke Ketua Umum Gulat NTB (Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi) tapi beliau selalu tidak ada waktu," kata Gisca, Minggu (12/11/2023).

Gisca menerangkan jauh-jauh hari sebelum berangkat ke Jakarta untuk ikut seleksi PON 2024, semua atlet, termasuk gulat, pernah mengajukan proposal ke pengurus cabang olahraga (cabor) yang didisposisikan ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTB. Namun, tak kunjung ada jawaban dari Dispora.

Gisca menjelaskan 11 atlet dan sejumlah ofisial terpaksa berangkat ke Jakarta menggunakan uang pribadi. Pembelian tiket pesawat itu juga ditambal dari sumbangan donatur senilai Rp 13 juta.

"Sampai mobil, saya gadai untuk pemberangkatan atlet Gulat NTB. Suami saya sampai utang untuk kepulangan kami," keluh Gisca.

Sesali Sikap Abai Ketua PGSI NTB

Gisca menyesali sikap Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) NTB, Lalu Gita, yang tidak mengurus keberangkatan hingga kepulangan para atlet. Padahal, atlet gulat NTB bisa meraih empat medali di Kejurnas Gulat U-17 di Kota Bogor dan meloloskan dua atlet gulat kelas putri dan dua atlet gulat kelas putra di PON XXI Aceh-Sumut 2024.

"Mereka sudah berjuang membela NTB untuk ke PON Sumut-Aceh 2024," tutur Gisca.

Saat ini Gisca bersama 11 atlet dan satu ofisial dalam perjalanan menuju Lombok menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Gisca mengatakan biaya perjalanan dari Surabaya ke Lombok dibantu oleh Dirpolair Polda Jawa Timur Kombes Arman Asmara Syarifuddin menggunakan kapal laut. "Kami berterima kasih kepada semua pihak yang membantu," tuturnya.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads