Pantai Sulamanda Tak Lagi Diminati, Fasilitas Rusak-Laut Kotor

Kupang

Pantai Sulamanda Tak Lagi Diminati, Fasilitas Rusak-Laut Kotor

Simon Selly - detikBali
Minggu, 12 Nov 2023 22:33 WIB
Pantai Sulamanda di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (11/11/2023). (Simon Selly/detikBali)
Foto: Pantai Sulamanda di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (11/11/2023). (Simon Selly/detikBali)
Kupang -

Pantai Sulamanda di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dulu indah dan kerap dijadikan tujuan wisata kini nampak tak terawat dengan baik. Seperti lopo-loponya (gubuk) kini mulai rusak dan tanpa perawatan.

Pantai ini pada bagian baratnya berbatasan dengan Pantai Manikin dan bagian selatan berbatasan dengan Pantai Panmuti. Pantai dengan arti 'Sudah Lama Aku Menanti Anda' ini seakan tidak diperhatikan.

Pantai Sulamanda di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (11/11/2023). (Simon Selly/detikBali)Pantai Sulamanda di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (11/11/2023). (Simon Selly/detikBali) Foto: Pantai Sulamanda di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (11/11/2023). (Simon Selly/detikBali)

Baik itu sawah-sawah maupun mangrove yang dulunya hijau kini menjadi tempat yang tandus. Pantai yang dulunya disebut pantai perawan ini kerap dijadikan tempat wisata akhir pekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, saat ini sarana fasilitas yang dimilikinya mulai rusak. Begitupun dengan akses jalan yang dulunya aspal kini mulai rusak.

Arin Norwati, salah satu wisatawan lokal yang diwawancarai detikBali mengaku Pantai Sulamanda ini tidak seperti dulu.

ADVERTISEMENT

"Sekarang pantai ini tidak sama kayak dulu. Karena banyak lopo-lopo di sini yang rusak namun tidak diperbaiki, lautnya juga kotor," ujar Norwati, Sabtu (11/11/2023).

Ia menyebut Pantai Sulamanda yang dulunya disuguhkan pemandangan yang indah, kini terlihat tandus. Begitu juga fasilitas umum lainnya yang tak terawat.

"Sekarang kayak tandus, sawah di sini kering dan fasilitas toilet di sini juga rusak. Bahkan lopo-lopo di sini pun rusak,. Kami pernah ke sini, namun tempatnya tidak rusak seperti saat ini, sekitar Desember 2022," terangnya.

Sementara, Imakulata salah seorang penjual minuman di Pantai Sulamanda mengaku lokasi ini telah jarang diminati oleh wisatawan. "Sepi di sini. Orang yang datang sini juga tidak banyak seperti dulu. Pendapat kami juga berkurang," ungkapnya.

Hal tersebut membuat pendapatannya ikut turun. Dulu saat ramai-ramainya, sehari Imakulata bisa mengantongi omzet Rp 250-300 ribu per harinya. Kini hanya Rp 100 ribu per hari itu pun jarang.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads