Persaingan Caleg DPR di Lombok Sengit, Bakal Ada Petahana yang Terpental

Mataram

Persaingan Caleg DPR di Lombok Sengit, Bakal Ada Petahana yang Terpental

Helmy Akbar - detikBali
Selasa, 07 Nov 2023 19:44 WIB
Kolase foto sejumlah figur yang akan maju di Pileg DPR Dapil NTB II Pulau Lombok.
Kolase foto sejumlah figur yang akan maju di Pileg DPR Dapil NTB II Pulau Lombok. (Foto: Helmy Akbar/detikBali)

Peta Kekuatan Partai Politik

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai dengan nomor urut satu berambisi mengamankan kursi. Sejumlah nama yang cukup familiar dipasang partai besutan Muhaimin Iskandar di Dapil Pulau Lombok.

Sebut saja di antaranya Ketua DPW PKB NTB yang juga merupakan Ketua Komisi V DPRD NTB Lalu Hadrian Irfani di nomor urut 1. Lalu Hadrian Irfani bakal bersaing dengan kompetitornya, Helmy Faishal Zaini. Helmy Faishal merupakan inkumben DPR dua periode dari dapil ini. Ia juga merupakan bekas menteri di era SBY-Boediono, pernah juga menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

PKB juga menempatkan sejumlah nama lain semisal Lalu Raden Zulkarnain, Lalu Akram Wirahady, hingga Lalu Putrama Doni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya Partai Gerindra. Pertarungan di internal Gerindra disinyalir akan berlangsung ketat. Pasalnya, saat ini tak ada petahana DPR di tubuh Gerindra usai meninggalnya Bambang Kristiono yang merupakan peraih suara personal terbanyak di pileg 2019 silam dapil Pulau Lombok yang mengumpulkan 97.110 suara.

Kiprah Bambang Kristiono bakal diteruskan oleh putrinya, Rannya Agustyra Kristiono yang dipasang Gerindra di nomor urut 2. Di nomor urut 1, partai berlambang burung garuda ini memberikan mandat kepada utusan Nahdlatul Wathan (NW) yakni Lale Syifaun Nufus. NW merupakan salah satu ormas terbesar di NTB.

Ada juga lain seperti Ali Imron Bafadal di nomor urut 3. Ali Imron pada lima tahun silam juga pernah maju di pileg DPR lewat Partai Gerindra. Kala itu, ia mengoleksi 20.707 suara. Masih ada nama lain seperti Saodah dan eks Managing Director ITDC Mandalika I Wayan Karioka di nomor urut 8.

Karioka baru masuk daftar caleg di menit-menit terakhir. Pasalnya, dalam rilis Daftar Calon Sementara (DCS) yang diterbitkan KPU bulan lalu, nama Karioka belum masuk.

Kemudian PDI Perjuangan. PDIP tetap memasang kader seniornya yang juga Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat. Rachmat bakal maju untuk periode ke empat di Senayan. Diketahui, Rachmat merupakan salah satu 'orang dekat' Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Rachmat bakal dilapisi Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) TGH Muhammad Subki Sasaki di nomor urut 2 dan drg. Meily Zuraida di nomor urut 3.

Selanjutnya, Partai Golkar. Selaras dengan PDIP, partai berlambang pohon beringin ini tetap mengandalkan petahananya, Sari Yuliati. Sari Yuliati merupakan Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar. Pada pileg 2019 silam, Sari Yuliati mengoleksi 82.803 ribu suara. Raihan tersebut merupakan yang tertinggi nomor dua secara personal. Selain Sari, nyaris tak ada nama yang cukup familiar selain Adi Baiquni di nomor urut 3.

Pertempuran tak kalah ketat bakal hadir di tubuh Partai NasDem. Di nomor urut 1, partai yang dinakhodai Surya Paloh memasang petahana, Syamsul Luthfi. Syamsul Luthfi bukanlah nama baru dalam kancah perpolitikan di NTB.

Luthfi bakal maju untuk yang ketiga kali ke Senayan. Pada 2014 silam, ia masuk lewat Partai Demokrat. Namun, Luthfi tak menyelesaikan masa jabatannya kala itu. Sebab, pada 2018, ia memilih mundur lantaran maju di Pilkada Lombok Timur. Di 2019, Luthfi yang hijrah ke NasDem berhasil kembali duduk di kursi DPR. Sebagai informasi, Luthfi merupakan Kakak Kandung dari TGB Zainul Majdi.

Di 2024 mendatang, Luthfi bakal berjibaku dengan eks Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid di nomor urut 2. Sebelumnya, saat DCS bulan lalu, Fauzan ditempatkan di nomor urut 5.

NasDem juga masih punya adalan lain. Sebut saja Qurtubi yang pada pileg 2019 silam berhasil mengumpulkan 24.776 suara. Ada juga pendatang baru Cucu Purnamasari Zulaiha di nomor urut 8.

Selanjutnya, Partai Gelora. Partai Gelora setidaknya menempatkan dua petarung handal. Ada Rofi Munawar yang merupakan eks anggota DPR asal dapil Jawa Timur di nomor urut 1. Didampingi Ketua DPW Partai Gelora NTB Lalu Pahrurrozi di nomor urut 2.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak kalah canggih. Ia memasang anggota DPRD NTB Abdul Hadi naik kelas ke pileg DPR di nomor urut 1. Sementara nomor urut 2 diisi petahana Suryadi Jaya Purnama alias SJP. Pada pileg 2019, SJP berhasil mengamankan 61.979 suara untuk dirinya. Abdul Hadi dan SJP bakal bersaing dengan aktivis Karman BM yang tampak punya temaga cukup prima merebut kursi dari internal PKS. Karman ditempatkan di nomor urut 4.

Satu partai lain yang berpotensi merebut kursi adalah Partai Amanat Nasional (PAN). PAN kali ini akan tampil dengan sejumlah tokoh yang cukup dikenal di NTB. Di nomor urut 1, ada Ketua DPW PAN NTB Muazzim Akbar.

Pada pileg 2019, Muazzim mengantongi 37.192 suara. Saat itu, ia gagal masuk ke Senayan lantaran partainya hanya finish di urutan ke 9 dari 8 kursi yang ada. Selain Muazzim, PAN juga diperkuat eks Bupati Lombok Barat Izzul Islam di nomor urut 2, eks Kawil Kemenag NTB Nasruddin hingga Lalu Gede Syamsul Mujahidin di nomor urut terakhir.

Gede Syamsul merupakan eks anggota DPR dari dua periode. Ia pertama kali terpilih pada 2009-2014 mewakili Partai Bintang Reformasi (PBR). Kemudian pada periode 2014-2019, ia kembali terpilih untuk periode kedua lewat Partai Hanura setelah mengoleksi 71.211 suara.

Gede Syamsul merupakan elit ormas NW. Ia merupakan Kakak Kandung dari Ketua Umum PBNW TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani dan cucu pahlawan nasional TGKH Zainuddin Abdul Madjid.

Setelah PAN, partai lain yang patut tentu diperhitungkan adalah Demokrat. Partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini tetap memasang petahana Nanang Samodra yang juga pernah menjadi Sekda NTB di nomor urut 1. Di nomor urut 2, ada eks Wakil Ketua DPRD Lombok Barat Sulhan. Pada 2019 silam, Sulhan maju pileg DPR lewat PKB. Sulhan berhasil mengoleksi 32.644 suara.

Selain Sulhan, ada nama aktivis Lalu Daud Nurjadi di nomor urut 4, mantan calon Bupati Lombok Tengah Ahmad Ziadi, dan Lalu Wildan di nomor paling buncit.

Sementara Partai Perindo, memasang Baiq Diyah Ratu Ganefi di nomor urut 2 mendampingi TGB Zainul Majdi.

Baiq Diyah bukanlah nama baru dalam kancah politik di NTB. Dirinya pernah menjadi anggota DPD RI dari NTB selama dua periode pada 2009-2014 dan 2014-2019 silam.

Tak hanya itu, Baiq Diyah juga pernah maju di Pemilihan Wali Kota Mataram pada 2020 sebagai Calon Wakil Walikota bergandengan dengan Baihaqi. Saat ini, Baiq Diyah juga menjabat Ketua DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI).

Terakhir, ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai berlambang ka'bah menempatkan Wakil Ketua Umum (Waketum)-nya Ermalena ada di nomor urut 1. Sementara petahana, Hj Wartiah mengikuti Ermalena di nomor urut 2.
Satu nama lain yang juga mumpuni di PPP adalah TGH Hazmi Hamzar. Ia merupakan anggota DPRD NTB enam periode dan Pimpinan Ponpes Maraqitta'limat yang tersebar luas di Pulau Lombok.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...



Simak Video "Video: Turis Brasil Jatuh ke Jurang 200 Meter saat Mendaki Rinjani"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads