Ibu Anak SD Tewas Dianiaya Ayah Kandung Minta Pelaku Dihukum Mati

Mataram

Ibu Anak SD Tewas Dianiaya Ayah Kandung Minta Pelaku Dihukum Mati

Ahmad Viqi - detikBali
Senin, 23 Okt 2023 20:44 WIB
Ibunda dan paman anak SD yang tewas dianiaya ayah kandung di Mataram, NTB.
Ibunda dan paman anak SD yang tewas dianiaya ayah kandung di Mataram, NTB. (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Seorang siswi SD berinisial N (9) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), meninggal dunia setelah dianiaya ayah kandungnya, S (46). Ibu korban meminta agar pelaku yang juga suaminya itu dihukum mati.

Permintaan hukuman mati itu disampaikan ibu korban Fitriani (43) bersama paman korban Muhammad Taufik (54), saat dijumpai di kediamannya di Lingkungan Karang Kemong, Kelurahan Cakranegara Barat, Kota Mataram.

"Kami selaku keluarga korban, menganggap perbuatan S bisa dibilang biadab. Membunuh anak kandungnya sendiri," kata Taufik bersama Fitriani, Senin malam (23/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Taufik pihak keluarga meminta keadilan kepada penegak hukum agar S diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Bila perlu dihukum mati.

"Kalau bisa saya minta kepada penegak hukum supaya pelaku diberikan sanksi yang adil dalam hal ini. Saya minta proses hukum tetap berjalan juga," tegasnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau bisa karena ini sudah menghilangkan nyawa anaknya sendiri. Kalau bisa hukumannya itu hukuman berat yang setimpal dengan apa yang dialami sama anaknya," imbuhnya.

Menurut Taufik hukuman berat yang dimaksud tersebut adalah hukuman mati. Karena, kematian N belum bisa diterima seluruh keluarga, termasuk ibu kandung korban.

Taufik mengatakan, semarah apa pun S kepada anaknya hari itu, tindakan menghilangkan nyawa N yang merupakan anak sulungnya sendiri merupakan tindakan yang tidak dibenarkan.

"Dia tega bunuh anaknya seperti ini. Kenapa kami minta hukuman mati, supaya ini ada pembelajaran juga kepada semua orang tua yang lain," tukasnya.

Aksi penganiayaan itu dilakukan S pada Sabtu (21/10/2023). S diduga mencekik leher siswi SD itu dengan sajadah, lalu dibanting. Pihak keluarga masih tak terima dengan perlakuan pria tersebut.

Pantauan detikBali, Fitriani, masih sangat terpukul dengan kematian anaknya. Dia bahkan terlihat syok dan tak berhenti menangis.




(dpw/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads