Harga Beras Melambung Tinggi di Manggarai Barat-Manggarai Timur

Harga Beras Melambung Tinggi di Manggarai Barat-Manggarai Timur

Ambrosius Ardin - detikBali
Rabu, 04 Okt 2023 21:08 WIB
Padi gagal panen di persawahan Tambak di desa Nanga Labang, Kabupaten Manggarai Timur mengalami kekeringan.
Foto: Potret sawah kekeringan di Manggarai Timur. (Dok. Disperindag Manggarai Timur)
Manggarai Barat -

Harga beras di Kabupaten Manggarai Barat dan Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), melambung tinggi dalam dua pekan terakhir. Beras yang biasanya dijual dengan harga Rp 12 ribu sampai Rp 13 ribu per kilogram (kg) kini menjadi Rp 14 ribu hingga Rp 16 ribu per kilogram.

"Harga beras naik dua minggu terakhir," kata Kepala Bidang Pasar dan Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Manggarai Barat Hendrikus Hamkamda di sela Operasi Pasar Murah bersama Perum Bulog Cabang Labuan Bajo di Marina Waterfront Labuan Bajo, Rabu (4/10/2023).

Menurut Hendrikus, harga melambung dipicu kekeringan. Salah satunya persawahan Lembor yang sedang melakukan perbaikan irigasi, sehingga lahan petani tidak bisa difungsikan sebagaimana mestinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya kalau untuk persawahan di Lembor tiga kali musim tanam. Untuk tahun ini praktis dua kali saja," jelas Hendrik, sapaannya.

Lembor adalah salah satu lumbung beras di Manggarai Barat. Kondisi yang terjadi di persawahan Lembor juga terjadi di Terang, Kecamatan Boleng, dan Nggorang, Kecamatan Komodo.

ADVERTISEMENT

"Beberapa titik daerah support beras ini seperti Terang, Nggorang, juga sedang mengalami kekeringan," kata Hendrik.

Ia juga menepis ada ulah mafia beras yang mempermainkan harga di Manggarai Barat. "Kondisi alam yang memicu semua harga beras melambung naik," tandas Hendrik.

Kondisi serupa terjadi di Manggarai Timur. "Sebelumnya harga beras Rp 12 ribu per kilogram atau Rp 600 ribu per karung 50 kilogram. Sekarang Rp 750 ribu per karung 50 kilogram," kata Kadisperindag Manggarai Timur Fransiskus Petrus Sinta.

Kenaikan harga beras ini disebabkan hasil panen menurun akibat kekeringan yang berlangsung lama di dua daerah tersebut. Sawah tak mendapat pasokan air.

"Harga beras naik karena kekeringan, sawah kesulitan air. Irigasi tidak ada air. Biasa tanam tiga kali setahun jadi sekali. Padi mati saat mau panen karena sawah tak ada air," kata Frans, Rabu.

Operasi Pasar Murah

Perum Bulog bekerja sama dengan pemerintah daerah melakukan operasi pasar murah untuk mengatasi harga beras melambung tinggi. Ditargetkan puluhan ton beras dilepas ke tengah masyarakat.

Perum Bulog Labuan Bajo bersama Disperindag Manggarai Barat sejauh ini sudah melakukan tiga kali operasi pasar. Yakni, di Pasar Baru Cermin, Pasar Baru dan Marina Waterfront Labuan Bajo. Sudah 10,5 ton beras yang diedarkan kepada masyarakat Labuan Bajo dari target 21 ton untuk pasar murah di destinasi wisata superprioritas itu.

"Ada beberapa titik yang sudah kami lakukan (operasi pasar murah) sebelum ini yaitu di Pasar Batu Cermin dan juga Pasar Baru sebanyak 6 ton dan kemudian pada hari ini di Marina ini sebanyak 4,5 ton," kata Kepala Perum Bulog Cabang Labuan Bajo Pier Solissa di sela operasi pasar murah di Mariana Waterfront.

Beras yang digelontorkan Perum Bulog Labuan Bajo itu dijual dengan harga Rp 11 ribu per kilogram. Setiap keluarga mendapat jatah beras maksimal 10 kilogram. "Kalau harga pasar murah ini kami kasih Rp 11 ribu sesuai dengan ketentuan dari Bappenas HET (harga eceran tertinggi) di NTT itu adalah Rp 11.500," ujar Pier.

Operasi pasar murah juga sudah dilakukan Perum Bulog Ruteng bersama Disperindag Manggarai Timur. Di sana Bulog menjual beras dengan Rp 53 ribu per karung lima kilogram atau Rp 10.600 per kilogram. "Sudah edar 7,5 ton," ujar Kadisperindag Manggarai Timur Fransiskus Petrus Sinta.

Dia telah meminta Bulog menambah kuota beras untuk operasi pasar murah tersebut. "Manggarai Timur butuh banyak beras," ujar Fransiskus.

Prodensia Jemida, salah seorang warga Labuan Bajo, mengaku bersyukur ada operasi pasar murah oleh Bulog di tengah melambungnya harga beras. Menurut dia, harga beras di Labuan Bajo ada yang menembus Rp 17 ribu per kilogram.

"Bagus sekali ada pasar murah, sangat membantu sekali buat kami. Sekarang paling murah harga beras di pasar Rp 15 ribu, ada yang Rp 17 ribu" ujar Prodensia yang membeli 10 kilogram beras Bulog tersebut.




(hsa/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads