Kapolsek Komodo Aniaya Sekuriti BRI Dimutasi ke Maluku Utara

Manggarai Barat

Kapolsek Komodo Aniaya Sekuriti BRI Dimutasi ke Maluku Utara

Ambrosius Ardin - detikBali
Selasa, 03 Okt 2023 18:45 WIB
Kapolsek Komodo AKP Ivans Drajat.
Kapolsek Komodo AKP Ivans Drajat. (Foto: Istimewa)
Manggarai Barat -

Kapolsek Komodo AKP Ivans Drajat yang menganiaya sekuriti bank BRI, dimutasi ke Maluku Utara. Ivans berangkat ke Polda Maluku Utara petang tadi, Selasa (3/10/2023).

Ivans dimutasi ke Polda Maluku Utara tak berselang lama setelah menganiaya Guido Andre Sadi (21), sekuriti bank di Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 13 September 2023.

"(Mutasi) ke Polda Maluku Utara," ujar Ivans, Selasa (3/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum diketahui apakah mutasi itu ada hubungannya dengan kasus penganiayaan Ivans terhadap Guido.

Kapolres Manggarai Barat AKBP Ari Satmoko belum menanggapi permintaan konfirmasi. Pesan Whatsapp belum dibaca, dan panggilan telpon selulernya tak aktif.

ADVERTISEMENT

Diketahui Ivans menganiaya Guido setelah ditegur karena memakai helm di ATM, Rabu (13/9/2023). Guido menegur Ivans karena aturan tak boleh pakai helm saat masuk ke bilik ATM, selain larangan tak boleh memakai topi dan kaca mata. Setelah dihajar Ivans, Guido langsung membuat laporan ke Polres Manggarai Barat.

Pengakuan Guido, Ivans memukulnya di sepanjang jalan dari ATM BRI hingga Kantor Polsek Komodo. Penganiayaan terhadap Guido berlanjut hingga di ruang tahanan Polsek Komodo.

Pemuda asal kampung Rentung, Desa Belang Turi, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai itu ditinju dan disikut di bagian wajah dan rahang. Guido juga dipukul pakai sandal. Guido mengaku sempat berlutut meminta maaf kepada Ivans untuk menghentikan penganiayaannya, namun tak digubris oleh Ivans.

Ivans mengakui telah menganiaya Guido. Akibat ditegur Guido, Ivans sampai salah mengetik PIN ATM. Padahal dia harus sesegera mungkin mengirim uang untuk ayahnya yang sedang sakit berat. Ia mengaku ditegur saat sedang memencet PIN ATM. Dia kesal akan hal itu. "Dia tegur, jadi saya salah ketik PIN ATM," kata Ivans.

Pada saat itu juga Ivans mengaku sedang banyak pikiran dengan kondisi ayahnya yang sedang sakit. "Saya terlalu banyak pikiran. Bapak saya koma. Sudah dua minggu ini saya pikirkan beliau. Semoga bapak saya baik-baik saja," ujarnya.

Ivans dan Guido telah menyelesaikan masalahnya secara kekeluargaan pada malam hari setelah penganiayaan terjadi. Proses perdamaian itu dilakukan menurut adat Manggarai di rumah keluarga Guido di desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Rabu (13/9/2023).

Dalam proses perdamaian itu, Ivans yang datang mengenakan sarung menyerahkan seekor babi dan uang Rp 10 juta kepada Guido sebagai bentuk permintaan maafnya.




(dpw/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads