Kapolsek Komodo Minta Maaf Seusai Hajar Sekuriti Bank: Saya Khilaf

Kapolsek Komodo Minta Maaf Seusai Hajar Sekuriti Bank: Saya Khilaf

Ambrosius Ardin - detikBali
Rabu, 13 Sep 2023 20:19 WIB
Kapolsek Komodo AKP Ivans Drajat.
Foto: Kapolsek Komodo Ivans Drajat. (Istimewa)
Manggarai Barat -

Kapolsek Komodo AKP Ivans Drajat mengaku salah telah menganiaya Guido Andre Sadi (21), sekuriti Bank BRI di Desa Nggorang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ivans menyampaikan permintaan maaf kepada Guido. Permintaan maaf juga disampaikannya kepada masyarakat luas.

"Ya (minta maaf), saya mengakui kesalahan, khilaf saya," ujar Ivans, Rabu malam (13/9/2023).

Ivans mengatakan kasusnya telah diselesaikan secara kekeluargaan setelah dirinya dilaporkan ke Polres Manggarai Barat oleh Guido. Ivans menyebut Guido sepakat berdamai dengannya. Keduanya saling meminta maaf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adik sekuritinya juga minta maaf kurang sopan pada saat tegur saya tadi. Cuma saya tetap yang utama minta maaf," ujar Ivans.

Guido belum memberikan tanggapan terhadap kabar laporannya ke Polres Manggarai Barat diselesaikan secara kekeluargaan. Guido belum menanggapi permintaan konfirmasi melalui pesan WhatsApp maupun panggilan telpon.

ADVERTISEMENT

Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat AKP Wahyu Agha Ari Septyan juga belum menanggapi permintaan konfirmasi terkait penyelesaian kasus Ivans-Guido berakhir damai.

Sebelumnya Kapolres Manggarai Barat AKBP Ari Satmoko mengatakan kasus penganiayaan Ivans terhadap Guido bakal diproses, baik secara etik maupun pidana. Jika kedua pihak menyelesaikan kasus itu dengan mediasi, proses kode etiknya tetap berjalan.

"Itu kan beda (mediasi dan kode etik), permasalahannya beda, penanganannya berbeda. Kalau mediasi ada inisiatif untuk mediasi datangnya dari para pihak mereka yang berkepentingan, silahkan saja. Disiplinnya ya itu tetap berjalan," kata Satmoko.

Diketahui, Ivans menganiaya Guido setelah ditegur karena memakai helm di ruang ATM, Rabu. Guido menegur Ivans karena ada aturan tak boleh memakai helm saat masuk ke bilik ATM, selain larangan tak boleh memakai topi dan kaca mata.

Pengakuan Guido, Ivans memukulnya di sepanjang jalan dari ATM BRI hingga Kantor Polsek Komodo. Penganiayaan terhadap Guido berlanjut hingga di ruang tahanan Polsek Komodo.

Pemuda asal Kampung Rentung, Desa Belang Turi, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, itu ditinju dan disikut di bagian wajah dan rahang. Guido juga dipukul pakai sandal. Guido mengaku sempat berlutut meminta maaf kepada Ivans untuk menghentikan penganiayaannya, namun tak digubris oleh Ivans.

Ivans mengakui telah menganiaya Guido. Akibat ditegur Guido, Ivans sampai salah mengetik PIN ATM. Padahal, dia harus sesegera mungkin mengirim uang untuk ayahnya yang sedang sakit berat.

Ivans mengaku ditegur saat sedang memencet PIN ATM. Dia kesal akan hal itu. "Dia tegur, jadi saya salah ketik PIN ATM," kata Ivans.

Pada saat itu juga Ivans mengaku sedang banyak pikiran dengan kondisi ayahnya yang sedang sakit. "Saya terlalu banyak pikiran. Bapak saya koma. Sudah dua minggu ini saya pikirkan beliau. Semoga bapak saya baik-baik saja," ujarnya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads