Sebar Video Hoaks Begal, Pemuda di Flores Timur Ditangkap!

Flores Timur

Sebar Video Hoaks Begal, Pemuda di Flores Timur Ditangkap!

Yurgo Purab - detikBali
Jumat, 29 Sep 2023 16:38 WIB
Close up of a computer keyboard with word of hoax on the red button
Ilustrasi hoaks. (Foto: Getty Images/iStockphoto/CreativaImages)
Flores Timur -

Seorang pemuda Desa Kiwangona, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Dodi Tulit Ama, ditangkap karena diduga menyebar video hoaks di media sosial. Video yang diberi judul 'Waspada Begal' itu dinilai telah meresahkan warga.

Dia kemudian digelandang ke kantor polisi dan diperiksa. Oleh polisi, Dodi Tulit disuruh membuat video klarifikasi bahwa video yang disebarkan di medsos itu adalah kabar bohong.

"Saya Dodi Tulit Ama yang membuat video waspada begal yang meresahkan Warga Adonara," kata Dodi Tulit Ama dalam video klarifikasi yang diterima detikBali, Jumat (29/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dodi Tulit Ama mengklarifikasi video tersebut. Dodi mengatakan, video itu tidak ada kaitannya dengan begal yang dimaksud.

"Saya mengklarifikasikan seluruh masyarakat Adonara bahwa video yang saya buat itu tidak ada kaitannya dengan begal yang saat ini marak di media sosial. Sekali lagi saya minta maaf," ujarnya dalam video klarifikasi berdurasi 41 detik itu.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, detikBali menerima unggahan video dengan durasi 15 detik yang disebarkan secara berantai untuk meminta warga berhati-hati melewati jalan di malam hari.

"Hati-hati melewati jalan di malam hari dari Kecamatan Ile Boleng ataupun dari wilayah Kiwangona menuju got hitam ke arah Waiwerang agar tetap waspada," begitu pesan berantai yang diterima detikBali.

Selain itu, dari pesan yang sama dikatakan sering terjadi penyerangan kepada para pengendara kendaraan roda dua oleh beberapa oknum yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya.

Pesan berantai itu langsung viral dan mengundang keresahan banyak pihak. Hal itu terpantau oleh detikBali di grup-grup media sosial seperti WhatsApp dan Facebook.

Polsek Adonara Timur dan Koramil setempat tidak tinggal diam. Mereka menggelar patroli pada malam hari dan tidak ditemukan adanya pembegalan dan kasus sejenisnya.

"Saat ini kami tim Kapolsek dari Adonara Timur bersama dengan rekan Koramil. Kami melaksanakan patroli dan berada di got hitam. Dari perjalanan yang kami tempuh, tidak diketahui adanya tanda-tanda begal atau pun tanda-tanda tindak kriminal lainnya," ujar salah satu anggota polisi dalam video berdurasi 30 detik.

Kapolsek Adonara Timur Iptu Kristoforus Harut Ritan mengatakan bahwa video itu telah meresahkan warga. Apalagi selama ini belum ada kasus begal di daerah itu.

"Tapi dia mengisukan lagi. Selama ini tidak pernah ada yang datang lapor ke polisi, tapi informasi begal-begal itu jalan lancar di masyarakat," ungkap Kristoforus.
Dia mengungkapkan setelah video itu viral, polisi banyak menerima telepon dari masyarakat. Dodi sendiri langsung dilepas setelah membuat video klarifikasi.

Belakangan, Dodi disebut menuntut polisi karena video klarifikasinya. Dia merasa nama baiknya tercemar.

"Risikonya klarifikasi, kau siap menerima apapun publikasi dari masyarakat secara positif maupun negatif," tegas Kapolsek.

Tim detikBali telah berusaha meminta keterangan dari Dodi Tulit Ama. Namun sampai saat ini Dodi belum bisa dihubungi.




(dpw/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads