Sejumlah peristiwa di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menarik perhatian pembaca detikBali dalam sepekan terakhir. Salah satunya terkait warga yang dilarang menonton balap MotoGP 2023 dari lima bukit di sekitar Sirkuit Mandalika.
Berikutnya, ada pula dugaan percobaan pemerkosaan terhadap perempuan berinisial LM (45) oleh Kasat Lantas Polres Sikka AKP Firamudin. Kasus itu berbuntut pemberhentian Firamudin dari jabatan sebagai Kasat Lantas Polres Sikka.
Pelepasliaran komodo di Cagar Alam Wae Wuul di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, juga mewarnai peristiwa pekan ini. Satu dari enam ekor komodo yang dilepasliarkan itu diberi nama Viktor yang merujuk nama depan Gubernur NTT periode 2018-2023 Viktor Laiskodat. Berikut ulasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Dilarang Nonton MotoGP Mandalika dari 5 Bukit
Warga dilarang menonton balap MotoGP 2023 dari lima bukit di sekitar Sirkuit Mandalika. MotoGP Mandalika akan berlangsung pada 13-15 Oktober 2023. Lima bukit yang menjadi area 'penonton liar' itu akan dijaga ketat aparat.
"Hasil rakor (rapat koordinasi) dan rapat eksternal lainnya, sementara belum diizinkan. Artinya diimbau tidak menonton di atas bukit," kata Karo Ops Polda NTB Kombes Abu Bakar Tertusi, Jumat (22/9/2023).
Abu Bakar menegaskan larangan itu merupakan kesepakatan dan hasil rapat dengan berbagai pihak, terutama dengan penyelenggara MotoGP Mandalika 2023. Warga dilarang menonton dari atas bukit seperti pada event sebelumnya.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Arman Asmara Syarifuddin mengatakan ada 432 personel yang disebar di kawasan bukit KEK Mandalika akan memantau keamanan event MotoGP Indonesia 2023. Adapun, lima bukit yang akan dijaga ketat itu yakni Bukit Seger di depan tikungan 10, Bukit Rangkap di depan tikungan 6 dan 7, Bukit Makam di depan Tikungan 17, Bukit Petiwang depan tikungan 16, dan Bukit Batik Bantar di depan tikungan 4 dan 5.
"Kami akan memantau adanya aktivitas masyarakat di atas bukit-bukit. Nanti akan diawasi oleh ratusan personel Brimob," ujarnya.
2. Kasat Lantas Polres Sikka Coba Perkosa Pedagang
Kasat Lantas Polres Sikka AKP Firamudin diduga melakukan percobaan pemerkosaan terhadap seorang pedagang perempuan berinisial LM (45). Kuasa hukum LM, Meridian Dado, mengungkapkan percobaan pemerkosaan itu dilakukan AKP Firamudin di salah satu rumah di kebun yang berlokasi di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Sikka, NTT, Kamis (14/9/2023).
"Di kebun itu ada satu rumah, pelaku sedang menggembala kudanya. Di situ (korban) dilecehkan, ditarik masuk, dipaksa berhubungan intim," kata Meridian Dado, Senin (18/9/2023).
Menurut Meridian, LM berusaha melawan Firamudin. Namun, perwira pertama Polri itu tetap mencium LM dan melecehkan perempuan kelahiran Bima, NTB itu.
Dugaan pelecehan seksual yang sempat viral di media sosial itu kemudian dilaporkan ke Polres Sikka. Polisi juga memintai keterangan empat saksi, mulai dari penjaga kandang, tukang ojek, dan suami pelapor.
Propam Polres Sikka disebut langsung memeriksa Firamudin. Bahkan, Firamudin akhirnya dinonaktifkan dari jabatan sebagai Kasat Lantas Polres Sikka.
Belakangan, kasus dugaan peemerkosaan terhadap LM itu dikabarkan telah berakhir damai. Firamudin dan ML berdamai di Polres Sikka dan disaksikan keluarga korban pada Jumat (22/9/2023). "Sudah damai di kantor polisi," kata LM singkat saat dikonfirmasi via telpon, Sabtu (23/9/2023).
3. Komodo 'Viktor' Dilepasliarkan
![]() |
Direktorat Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KSDAE KLHK) memberi nama setiap komodo yang dilepasliarkan di Cagar Alam Wae Wuul di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (23/9/2023). Seekor komodo diberi nama Viktor. Nama tersebut diambil dari nama depan Gubernur NTT periode 2018-2023 Viktor Laiskodat yang baru melepas jabatannya.
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) KSDAE KLHK Indra Eploitasia mengatakan pemberian nama Viktor untuk komodo tersebut sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi Viktor Laiskodat terhadap konservasi hewan purba tersebut. Indra berharap sang komodo bernama Viktor itu bisa menjadi menjadi pemimpin bagi lima komodo lainnya yang dilepasliarkan di Cagar Alam Wae Wuul.
"Kami menyampaikan nama ini sebagai bentuk dedikasi untuk beliau kepada konservasi dan apresiasi dari Ibu Menteri. Sehingga nama Bapak Viktor kami sematkan menjadi nama salah satu komodo yang akan dilepasliarkan. Semoga menjadi komandan dari enam ini," ujar Indra saat acara pelepasliaran enam Komodo di Cagar Alam Wae Wuul, Sabtu.
Seekor komodo lainnya diberi nama Endi, diambil dari nama belakang Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi. Pemberian nama tersebut juga bentuk apresiasi terhadap dedikasi Edi Endi terhadap konservasi. Edi Endi mendengarkan langsung pemberian nama Endi pada seekor komodo tersebut.
Saat dilepaskan dari kandangnya, komodo bernama Endi terlihat berlari sangat kencang. Bupati Edi Endi pun nyeletuk bahwa Komodo Endi itu sedang mengejar Komodo Viktor. "Komodo yang baru dilepas (Komodo Endi) itu cari Komodo Viktor," ujar Edi Endi yang disambut gelak tawa undangan yang hadir pada kegiatan tersebut.
(iws/iws)