Kepala Resort Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) wilayah Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Aziz, mengaku sulit mengawasi pendaki yang masuk melalui jalur tikus atau ilegal.
Aziz menjelaskan ada lima jalur ilegal di wilayah Timbanuh. Jalur-jalur tersebut kerap digunakan pendaki dan peternak yang mencari rumput di wilayah hutan Timbanuh. Jalur-jalur tikus tersebar di wilayah Lenek Duren, Pengkelep, dan Selak Aik.
"Itu semua jalur tikus Timbanuh masuk ke Desa Dasan Lekong. Jalur ini ilegal semua," kata Aziz kepada detikBali, Rabu siang (13/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Aziz, peristiwa meninggalnya Abdullah (40) pendaki yang masuk melalui jalur ilegal bersama empat orang rekannya memang sering terjadi di jalur Timbanuh.
Bahkan, cara-cara yang dilakukan Abdullah cs masuk ke kawasan TNGR secara ilegal kerap dilakukan pendaki yang tidak melakukan booking atau pemesanan tiket secara online.
"Jadi itu jalur masyarakat biasa cari rumput. Mereka biasa naik lewat Selak Aik dan Lenek Duren," ujar Aziz.
Sampai Rabu (13/9/2023), TNGR wilayah Timbanuh mencatat ada pendaki yang check in melalui jalur Timbanuh. "Di catatan dari Minggu (10/9) itu kosong.
Kesulitan menjaga jalur ilegal di wilayah Resort Timbanuh adalah luasnya area hutan. Akibatnya, petugas tidak mungkin akan stand by di masing-masing jalur ilegal tersebut.
"Tidak mungkin kami stand by. Hanya kami lewati saat patroli. Kalo jalur Lenek Duren ini memang masuk wilayah resor sebelah (Tetebatu). Jadi kami tidak bisa awasi. Karena belum ada CCTV. Baru ada di jalur Sembalun Senaru dan Kondo," ujar Aziz.
Menurut Aziz, pembelian tiket menggunakan sistem online adalah salah satu cara untuk mengantisipasi adanya pendaki yang masuk lewat jalur tikus.
"Jadi, kalau pakai sistem pembelian tiket online harus lewat kantor. Kalau tidak lewat kantor dianggap ilegal karena mereka tidak booking dan tidak bayar," ujarnya.
Selama 2023, jumlah pendaki yang melewati jalur Timbanuh Gunung Rinjani ada sebanyak 273 orang. Di antaranya, 82 pendaki asing dan 191 orang pendaki lokal maupun nasional. "Catatan mulai pembukaan 1 April 2023 ya," tandas Aziz.
(hsa/hsa)