Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu dari sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Lombok Barat memiliki luas wilayah 923,06 kilometer persegi.
Secara administrasi, kabupaten ini memiliki 10 kecamatan, salah satunya Kecamatan Gerung sebagai ibu kota kabupaten sekaligus pusat pemerintahan yang memiliki luas wilayah lebih dari 62,30 kilometer persegi. Berikut ini sejarah singkat Kabupaten Lombok Barat yang menarik untuk ditelusuri lebih lanjut.
Salah Satu Onder Afdeling Pemerintah Belanda
Dikutip dari situs resmi Kabupaten Lombok Barat, pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Lombok Barat menjadi salah satu Onder Afdeling atau menurut hierarki kelembagaan sama dengan Regenschap (Kabupaten). Wilayah ini berada di bawah Afdeling Lombok yakni Onder Afdeling van West Lombok yang dipimpin oleh seorang Controleur.
Bunken Pemerintahan Jepang
Setelah beralih ke pemerintahan Jepang, status Lombok Barat berubah menjadi Bunken atau daerah administratif yang dikepalai oleh seorang Bunken Kanrikan dan berlangsung hingga kekuasaan beralih kepada sekutu Belanda (NICA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah Administratif NICA
Wilayah Lombok Barat pada masa ini merupakan bagian Neo Landscape Lombok serta menjadi salah satu wilayah administratif yang dipimpin oleh seorang Hoofd van Plaatselijk Bestuur (perubahan nama dari controleur).
Menjadi Daerah Otonomi NIT
Hasil Konferensi Meja Bundar pada 27 Desember 1949 menghasilkan negara bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS), salah satunya Negara Indonesia Timur (NIT). Wilayah administratif Lombok Barat pada masa ini menjadi daerah bagian yang otonom berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Pemerintahan Daerah NIT Nomor 44 Tahun 1950.
Beberapa wilayah administratif yang dibawahi oleh Daerah Lombok Barat, yakni kedistrikan Ampenan Barat, Ampenan Timur, Tanjung, Bayan, Gerung, Asisten Kedistrikan Gondang, dan Kepunggawaan Cakranegara.
Secara yuridis, Daerah Swatantra Tingkat II Lombok Barat sudah terbentuk sejak 14 Agustus 1958 berdasarkan UU Nomor 64 dan 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Bali, NTB, NTT, serta Daerah Tingkat II di dalam wilayah Daerah Tingkat I.
Hari Lahir Kabupaten Lombok Barat
Pada 17 April 1959, J.B. Tuhumena Maspeitella dilantik sebagai Pejabat Sementara Kepala Daerah Swantantra Tk. II Lombok Barat dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. Up. 7/14/34. Pelantikan ini kemudian ditetapkan sebagai hari lahir Kabupaten Lombok Barat yang selanjutnya diperingati setiap tahunnya.
Perubahan Sebutan Daerah Swantantra Tk. II
Pada saat Drs. Said, Ahli Praja pada Kantor Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat ditunjuk sebagai Bupati Kepala Daerah, berlaku Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 yang melakukan perubahan,. Salah satunya yakni sebutan Daerah Swantantra Tk. II berubah menjadi Kabupaten Daerah Tk. II.
Perjalanan Wilayah Lombok Barat
• Awalnya, Kabupaten Lombok Barat terdiri dari delapan kecamatan, yakni Kecamatan Ampenan, Cakranegara, Narmada, Tanjung, Gangga, Bayan, Gerung, dan Kediri berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat No. 228/Pem.20/1/12.
• Selanjutnya, pada 30 Mei 1969, Kecamatan Mataram yang merupakan pecahan dari Kecamatan Ampenan dan Kecamatan Cakranegara menjadi kecamatan kesembilan dari wilayah Lombok Utara.
• Sejak 29 Agustus 1978, Wilayah Lombok Barat terdiri dari 1 Kota Administratif, 9 Kecamatan, dan 3 Perwakilan Kecamatan.
• Pada pemerintahan kedua Drs. H. Lalu Ratmadji (1985 - 1989), terdapat peresmian tiga perwakilan kecamatan yang ditingkatkan statusnya menjadi kecamatan penuh, yakni Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Labuapi, dan Kecamatan Sekotong Tengah. Sehingga, pada saat itu wilayah Lombok Barat memiliki 12 kecamatan.
• Setelah jabatan Bupati Lombok Barat digantikan oleh Drs. H. Lalu Mudjitahid (1989 - 1994), terbentuk Kotamadya Mataram sebagai Daerah Tingkat II. Kecamatan yang awalnya berjumlah 12 wilayah kecamatan menjadi 9 kecamatan, yakni Kecamatan Bayan, Gangga, Tanjung, Gunung Sari, Narmada, Labuapi, Kediri, Gerung, dan Sekotong Tengah.
• Pada 2000, wilayah Kabupaten Lombok Barat yang dipimpin oleh Drs. H. Iskandar dengan periode jabatan 1999 - 2004 memiliki sembilan kecamatan dan empat kecamatan pembantu. Selanjutnya, pada 2001, keempat kecamatan pembantu statusnya ditingkatkan menjadi kecamatan, sehingga Kabupaten Lombok Barat memiliki 13 kecamatan. Ibukota Kabupaten Lombok Barat pada masa ini dipindahkan dari Kota Mataram ke Giri Menang, Gerung sesuai dengan rekomendasi Menteri Dalam Negeri dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
• Setelah pembentukan Kabupaten Lombok Utara (KLU), kecamatan yang dibawahi oleh Kabupaten Lombok Barat menjadi 10 kecamatan, 88 desa, dan 657 dusun. Sepuluh kecamatan Lombok Barat yakni Sekotong, Lembar, Gerung, Labuapi, Kediri, Kuripan, Narmada, Lingsar, Gunungsari, dan Batulayar.
Artikel ini ditulis oleh Ni Kadek Restu Tresnawati peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)