"Saat kebakaran saya sedang antar anak ke sekolah. Ketika kembali api sudah mulai menyebar dari warung makan ke bangunan lainnya," ujar salah satu pemilik warung bernama Mahmud (44) saat diwawancarai detikBali di lokasi kejadian, Jumat siang.
Akibat kebakaran itu, Mahmud tidak bisa berbuat apa-apa. Ia mengaku semua barang dalam warungnya ludes terbakar dan tak ada yang tersisa.
"Hanya pakaian di badan saja. Semua ludes terbakar, saya tidak bisa berbuat apa-apa," terangnya berderai air mata.
Mahmud mengaku belum bisa memastikan kerugian yang dialaminya. Sebab, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran.
"Belum bisa saya taksirkan, biarkan polisi olah TKP dulu nanti hasilnya disampaikan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kupang. Setelah itu baru kami tahu total kerugiannya," imbuhnya.
Baca juga: Diduga Overheat, Mesin PLTD di Alor Terbakar |
Mahmud mengatakan untuk sementara waktu akan menginap di rumah saudaranya sambil menunggu arahan dari Pemerintah Kota Kupang. "Kebetulan ada saudara di sekitaran sini, nanti kami tinggal sementara di rumahnya," katanya.
Sementara, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Oesapa Firmus Bronfile mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinsos Kota Kupang agar para korban bisa mendapat bantuan.
"Kebetulan tadi dari Dinsos sudah datang jadi saya sudah koordinasi untuk penanganan selanjutnya," katanya.
Pantauan detikBali, personel Polresta Kupang Kota telah memasang garis polisi di sekeliling lokasi kejadian. Mereka melakukan persiapan untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran.
Api sudah berhasil dipadamkan oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kupang sekitar pukul 09.00 Wita. Sementara, ruas Jalan Timor Raya dari arah Kilometer 9 dan sebaliknya dari arah Kilometer 10 terjebak antrean panjang sekitar satu kilometer.
(nor/nor)