Nasib apes tak bisa dihindari oleh Mahmud. Warung sembako milik pria asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang berlokasi di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu ludes terbakar pada pukul 08.00 Wita, Jumat (18/8/2023).
"Hanya pakaian di badan saja. Semua ludes terbakar," ujar Mahmud kepada detikBali di lokasi kejadian, Jumat.
Mahmud menjelaskan saat kebakaran itu terjadi ia, anak, dan istrinya hanya bisa membawa sejumlah dokumen. Rinciannya, akta nikah, ijazah, kartu keluarga (KK), KTP, hingga akta kelahiran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, sebagian besar barang-barang tidak berhasil diselamatkan karena api semakin menyebar," tutur pria berusia 44 tahun tersebut.
Mahmud mengatakan untuk sementara waktu akan menginap di rumah saudaranya sambil menunggu arahan dari Pemerintah Kota Kupang. "Kebetulan ada saudara di sekitar sini, nanti kami tinggal sementara di rumahnya," katanya.
Seorang saksi kebakaran tersebut, Samuel Mesakh Rival Dethan, mengatakan kebakaran diduga terjadi karena arus pendek. Sebab, api mulai menjalar dari dalam sebuah warung makan.
Samuel juga sempat mendengar bunyi ledakan yang diduga tabung gas. Setelah itu, api dengan cepat merambat ke bangunan lainnya.
Samuel bersama sejumlah warga setempat berupaya membantu memadamkan api. Namun, tidak berhasil karena hanya mengandalkan alat seadanya saja.
"Kami sempat berupaya (memadamkan api) dengan cara siram air pakai ember, tapi tidak berhasil," tutur Samuel.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Oesapa Firmus Bronfile mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Kupang agar para korban bisa mendapat bantuan. "Kebetulan tadi dari Dinsos sudah datang jadi saya sudah koordinasi untuk penanganan selanjutnya," katanya.
Sebanyak enam bangunan di ruas Jalan Timor Raya, RT 33, RW 11, Kelurahan Oesapa, Kota Kupang, ludes terbakar pada pukul 08.00 Wita, Jumat (18/8/2023). Rinciannya, warung makan (2), warung sembako (1), tempat sablon (1), tempat potong rambut (1), dan tempat jualan pulsa (1).
(gsp/nor)