Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriadi mengungkapkan kebakaran lahan tersebut belum mengganggu aktivitas pendakian. Namun, ia mempersilakan pendaki untuk meneruskan pendakian saat api sudah padam.
"Belum ada (penutupan jalur pendakian). Untuk pendakian, kalau (api) padam lanjut saja mendaki," kata Dedi, Sabtu (5/8/2023).
Dedi mengungkapkan Satuan Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I TNGR Aik Berik bersama Balai TNGR terus memantau kebakaran yang terjadi di Gunung Rinjani. Berdasarkan hasil pemantauan kamera pengawas atau CCTV di Bukit Kondo, api tampak mulai menjalar dari Pos 2 jalur Aik Berik.
"Kami sambil melakukan pemantauan. Kami akan siapkan tambahan personel kalau api semakin membesar," imbuhnya.
Kebakaran lahan di jalur pendakian Aik Berik diperkirakan terjadi pada Jumat (4/8/2023) pukul 07.16 Wita. Kobaran api terlihat di dekat puncak Gunung Kondo. Petugas dari Resort Joben juga melihat kepulan asap dari Dusun Aik Bual, Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara.
Lahan yang terbakar tersebut berada di kanan-kiri jalur wisata pendakian, tepatnya pada ketinggian antara 2.100-2.600 meter di atas permukaan air laut. Balai TNGR melakukan koordinasi dengan para mitra untuk penanganan pemadaman.
(iws/iws)