Sebanyak empat jemaah haji asal Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia di Makkah. Para jemaah tersebut, yaitu Muslim Rahim Pasau (66) dan Umar Salim Sholeh (68) asal Kabupaten Manggarai Barat. Muhammad Tang (71) asal Kota Kupang dan Mohamad Nuh (69) asal Kabupaten Ende.
"Ada empat orang yang meninggal di Tanah Suci, tapi sudah tiba dan penjemputannya di Bandara El Tari, Kota Kupang, pada Jumat (28/7/2023)," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) NTT Reginaldus Serang saat dihubungi detikBali, Sabtu (29/7/2023) sore.
Reginaldus menerangkan jemaah haji asal NTT yang tiba di debarkasi Surabaya terbagi dalam tiga kloter, yaitu Kloter 60 dengan jumlah keberangkatan 444 orang dan wafat satu orang di Makkah. Sehingga yang dipulangkan berjumlah 443 orang dan tiba di debarkasi Surabaya pada Kamis (27/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Kloter 61, jumlah keberangkatan 216 orang, wafat tiga orang di Makkah dan Madinah, sehingga yang kembali di debarkasi Surabaya berjumlah 213 orang. Selanjutnya, Kloter 85, berjumlah 19 orang dan kembali 19 orang, akan tiba di debarkasi Surabaya pada Kamis (3/8/2023).
"Sebenarnya kuota keberangkatan berjumlah 714 orang, kemudian yang mutasi keluar berjumlah 37 orang, mutasi masuk tiga orang, dan satu orang lainnya tidak berangkat karena sakit, sehingga yang berangkat hanya 679 orang," terangnya.
Reginaldus berpesan kepada para jemaah haji agar terus memupuk jiwa kesabaran setelah pulang melaksanakan ibadah haji. "Semoga menjadi haji yang mabrur dan mabruroh. Untuk para jemaah haji yang meninggal semoga diberi tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga diberi ketabahan dan kesabaran," katanya.
(irb/iws)