Universitas Mataram (Unram) mengingatkan mahasiswanya untuk tidak berulah selama menjalani kuliah kerja nyata (KKN). Peringatan itu muncul seusai mahasiswi Unram, NWAP, yang tengah KKN di Desa Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), membuat gaduh dengan mengunggah video yang menyebut tidak ada warga desa di sana yang cantik.
Koordinator Kerja Sama KKN Unram Misbahuddin menerangkan peristiwa yang menimpa NWAP menjadi pelajaran bagi kampus negeri di Mataram itu. "Jangan membuat konten yang aneh-aneh," ujar Misbah, sapaan Misbahuddin, Rabu (26/7/2023).
Misbah mengimbau mahasiswa dan mahasiswi Unram bijak saat mengunggah konten di media sosial, terutama saat sedang KKN. Bahkan, setelah video yang diunggah NWAP viral dan bikin gaduh, Unram langsung memberikan pengarahan pada mahasiswa yang KKN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah briefing mahasiswa melalui Zoom," ungkap Misbah. Unram memiliki 150 kelompok KKN di Pulau Lombok dan Sumbawa yang akan rampung pada 12 Agustus 2023.
NWAP, Misbah menuturkan, melanjutkan KKN dari rumahnya. Unram tidak mengembalikan NWAP ke tempat KKN-nya di Desa Kayangan demi keamanan mahasiswi tersebut.
"Hari ini kami putuskan tidak mengembalikan NWAP ke Desa Kayangan " kata Misbah. "Demi menghindari bertemu dengan warga, khawatir ada yang bereaksi."
Sebelumnya, video NWAP yang meledek warga Kayangan viral di media sosial. Mahasiswi tersebut membuat Insta Story di akun Instagram-nya dengan menyebut tidak ada perempuan cantik di Desa Kayangan sehingga ia yang 'cantik' menjadi kembang desa.
"Kami bikin mi. Belum ada jadi mi kami, ditelepon sama pak piiiip... Hei adik-adik jam 2 ke rumah saya ya. Padahal, acaranya setengah 4. Biar kenapa? Susah ya jadi kembang desa di sini. Anak Kayangan nggak ada cantik-cantik. Kami kembang desa jadinya," ujar NWAP dalam video tersebut.
Video yang diunggah pada Minggu (23/7/2023) itu viral. Bahkan, beberapa pengguna Instagram tersinggung akibat pernyataan tersebut.
(gsp/gsp)