Gubernur NTB Bakal Lobi ke Pusat soal Pengelolaan Harta Karun Lombok

Mataram

Gubernur NTB Bakal Lobi ke Pusat soal Pengelolaan Harta Karun Lombok

Helmy Akbar - detikBali
Selasa, 11 Jul 2023 22:02 WIB
Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat ditemui di Kompleks Kantor Gubernur NTB pada Senin (10/7/2023).
Gubernur NTB Zulkieflimansyah.. (Helmy Akbar/detikBali)
Mataram -

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkiefliamansyah bakal melobi pemerintah pusat terkait pengelolaan harta karun Lombok yang baru saja dikembalikan Pemerintah Belanda. Ia menyebut ada keinginan agar harta karun tersebut diserahkan ke pihak keluarga.

"Kami masih menunggu, jangan sampai kami terlampau banyak berkomentar (tapi) hartanya belum kelihatan. Nanti kami ngomong dengan pemerintah pusat," kata Zulkieflimansyah saat ditemui detikBali di Mataram, Selasa (11/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Zul, pemerintah pusat juga akan mendengar aspirasi dari daerah jika harta karun Lombok tersebut dikelola melalui Museum Nasional di Jakarta. "Tentu pemerintah pusat kalau ambil keputusan pasti ada pertimbangan, pertimbangan itu pasti salah satunya mendengarkan pemerintah daerah," imbuhnya.

Ia meminta masyarakat untuk sabar menunggu. Namun, Zul mengeklaim kunjungan wisatawan ke NTB bakal meningkat jika pemerintah pusat mengizinkan Museum NTB untuk mengelola harta karun Lombok itu. "Bagus untuk daya tarik wisatawan. Tapi, hartanya kami lihat dulu," kata Zul.

ADVERTISEMENT

"Mudah-mudahan selamat sampai Lombok, baru kami masukkan ke museum," sambungnya.

Dilansir dari detikNews, Pemerintah Belanda mengembalikan sejumlah artefak budaya, mulai dari perhiasan hingga ukiran candi abad ke-13 kepada Indonesia. Benda-benda itu diambil pada masa kolonialisme.

Artefak budaya bersejarah itu secara resmi diserahkan kepada pemerintah Indonesia pada Senin (10/7/2023) dalam sebuah upacara di Museum Volkenkunde di Leiden, Belanda.

"Ada beberapa agenda yang dilakukan pemerintah, selain penyerahan barang koleksi bersejarah dari Belanda, yaitu tanda tangan dokumen," kata Ketua Tim Repatriasi Koleksi Asal Indonesia di Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja, Selasa (11/7/2023).

Wesaka Puja menjelaskan setelah melalui serangkaian penelitian dari para ahli, empat koleksi artefak, yakni 132 koleksi benda seni Bali Pita Maha, patung Singasari, pusaka kerajaan Lombok, dan keris Puputan Klungkung akan dikembalikan ke Indonesia.

Sebanyak 132 benda seni Bali itu antara lain lukisan, ukiran kayu, serta benda-benda perak, dan tekstil para maestro seniman kelompok seni Pita Maha yang didirikan pada 29 Januari 1936 oleh Tjokorda Gde Agung Sukawati, I Gusti Nyoman Lempad, Walter Spies, dan Rudolf Bone.

Sedangkan, empat patung Singasari di Museum Volkenkunde, Leiden, adalah primadona dari abad ke-13 Masehi yang berasal dari Candi Singasari yakni didirikan untuk menghormati kematian Raja Kertanagara. Keempat arca yang akan kembali ke Indonesia tersebut adalah Durga, Mahakala, Nandishvara, dan Ganesha.

Selain itu, ratusan benda yang berasal dari kerajaan Lombok juga dikembalikan dalam repatriasi kali ini bersama dengan sebilah keris dari Kerajaan Klungkung, Bali. Objek dari Puri Cakranegara, Lombok, itu sebelumnya tersimpan di Tropenmuseum, sedangkan keris puputan Klungkung sejak lama menjadi koleksi Museum Volkenkunde, Leiden.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudtistek Hilmar Farid menjelaskan pemindahan koleksi benda bersejarah ini bukan sekadar pemindahan melainkan juga mengandung nilai sejarah. "Ini mengungkap pengetahuan sejarah dan asal-usul benda-benda seni bersejarah yang selama ini belum diketahui masyarakat," kata Hilmar.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads