Cegah Penyakit, Ratusan Ternak Sapi di Amfoang Diberikan Vaksin

Kupang

Cegah Penyakit, Ratusan Ternak Sapi di Amfoang Diberikan Vaksin

Yufen Bria - detikBali
Rabu, 21 Jun 2023 12:40 WIB
Petugas peternakan saat melakukan vaksinasi dan pemasangan ear tag di Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, NTT. (Dok Pemdes Soliu).
Foto: Petugas peternakan saat melakukan vaksinasi dan pemasangan ear tag di Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, NTT. (Dok Pemdes Soliu).
Kupang -

Sebanyak 500 ekor ternak sapi milik warga di enam desa di Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) diberikan vaksin sebagai upaya menekan dan mencegah penularan penyakit Septicaemia Epizootica (SE). Enam desa tersebut di antaranya Soliu, Oelfatu, Saukibe, Timau, Honuk, dan Faumes.

"Kegiatan vaksinasi itu sebagai upaya pencegahan penyakit SE karena kasus kematian ternak sering terjadi sehingga kami segera melakukan vaksinasi massal di enam Desa," ujar Paramedis Kecamatan Amfoang Barat Laut Riki Maubana, Rabu (21/6/2023).

Riki mengatakan selain vaksinasi, terdapat 1.547 ternak sapi juga diberikan tanda pengenal (ear tag). Sehingga, petugas dapat memudahkan melakukan pendataan populasi ternak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Program penandaan ternak sapi bertujuan untuk mencegah dan mengurangi angka pencurian di setiap daerah, termasuk memudahkan pendataan ternak," kata Riki.

Ia mengklaim selama ini ternak sapi bebas dijual dan tidak dikontrol dengan baik oleh pemerintah dan pemilik ternak. Akibatnya, kasus pencurian ternak sapi sering terjadi.

"Untuk saat ini antusias dari warga sangat tinggi. Di mana sebelumnya cuma 200-300 ekor saja yang divaksin. Namun, kali ini kesadaran warga mulai meningkat sehingga stok vaksin yang disediakan habis terpakai," papar Riki.

Riki mengeluhkan tidak adanya fasilitas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), khususnya di Desa Soliu. Menurutnya, bila ada Puskeswan bisa digunakan sebagai sarana konsultasi dan pelayanan kesehatan hewan.

"Populasi ternak sapi, babi, kambing, dan ternak lainnya di Amfoang Barat Laut sangat banyak, sehingga kalau bisa segera dibangun Puskeswan agar memudahkan dalam pelayanan kesehatan hewan," bebernya.

Sementara, Kepala Desa Soliu Markus Akulas mengatakan sudah merencanakan untuk mendorong adanya pembangunan Puskeswan lewat usulan saat musyawarah rencana pembangunan (Musrembang).

"Memang itu kebutuhan utama karena setelah dilakukan pendataan ternak di Amfoang Barat Laut, populasi ternak cukup banyak. Sehingga kebutuhan pelayanan kesehatan hewan sangat penting, maka solusinya segera dibangun Puskeswan," katanya.

Markus menerangkan dengan populasi ternak yang tinggi, ternyata petugas peternakan di Amfoang Barat Laut hanya satu orang sehingga kesulitan untuk menyasar pelayanan di enam desa.

"Ditambah lagi pada 2023 di Desa Soliu sekitar 20 ekor ternak sapi dilaporkan mati mendadak itu karena minimnya petugas peternakan, fasilitas pelayanan kesehatan, vaksinasi, dan obat-obatan. Sehingga kalau sudah ada Puskeswan maka memudahkan warga untuk konsultasi ternaknya yang sakit," tandasnya.




(nor/nor)

Hide Ads