Lembah Colol Jadi Destinasi Wisata, Kopi Magnet Utamanya

Manggarai Timur

Lembah Colol Jadi Destinasi Wisata, Kopi Magnet Utamanya

Ambrosius Ardin - detikBali
Selasa, 20 Jun 2023 05:20 WIB
Kemenparekraf lewat BPOLBF akan menjadikan Lembah Colol di Lambaleda Selatan sebagai salah satu destinasi wisata, dengan kopi sebagai magnetnya.
Kemenparekraf lewat BPOLBF akan menjadikan Lembah Colol di Lambaleda Selatan sebagai salah satu destinasi wisata, dengan kopi sebagai magnetnya. (Dok. Istimewa).
Manggarai Timur -

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) akan menjadikan Lembah Colol yang terletak di Kecamatan Lambaleda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai salah satu destinasi wisata. Di Lembah Colol, kopi menjadi daya tarik utamanya.

Lembah Colol merupakan wilayah penghasil kopi terbesar di NTT yang pada 1937 silam pernah memenangkan kontes kebun yang diadakan Pemerintah Kolonial Belanda. Bahkan, pada 2015, kopi Robusta dan kopi Arabika Lembah Colol dinobatkan sebagai kopi terbaik di Indonesia.

Tidak cuma itu, kopi Lembah Colol juga mendapatkan predikat tiga besar dunia sebagai kopi dengan kualitas cita rasa terbaik di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengungkapkan akan mendorong wisatawan untuk mengunjungi Lembah Colol sebagai salah satu desa wisata di wilayah Flores, Alor, Lembata, dan Bima (Floratama).

"Kami terus mendorong penyebaran wisatawan dengan berbagai bentuk promosi destinasi dan produk wisata. Salah satunya melalui penyusunan peta perjalanan ke 30 desa wisata yang ada di kawasan Floratama. Lembah Colol sebagai signature kopi merupakan satu dari 30 tujuan perjalanan wisatawan," kata Shana, Jumat (16/6/2023).

ADVERTISEMENT

"Kami yakin memiliki daya tarik unggulan bukan hanya kopi sebagai produk, tetapi juga dapat menawarkan experience (pengalaman) perkebunan kopi dan masyarakat petani kopi sebagai daya tariknya," lanjutnya.

Festival Kopi Lembah Colol yang kembali digelar Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur pada 14-15 Juni 2023 mendapat dukungan penuh Kemenparekraf dan BPOLBF.

Shana yang hadir pada festival yang dilaksanakan di Lembah Colol ini berharap festival tersebut dapat mengangkat berbagai potensi, baik alam maupun budaya Lembah Colol, terutama kopi sebagai signature dari potensi wisata Manggarai Timur.

Menurut dia, potensi pasar kopi ke depannya akan semakin luas. Ke depan, ia juga berharap, selain produk kopinya, Lembah Colol dapat mengukuhkan identitasnya sebagai penghasil kopi dengan kualitas terbaik di dunia.

"Sebagai salah satu mitra dalam penyelenggaraan festival ini, kami berharap masyarakat Lembah Colol bisa terus konsisten menjaga dan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas Kopi Colol agar dapat terus mengisi pasar kopi dunia," imbuh Shana.

Ia juga menekankan pentingnya memperkuat promosi melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, terutama dengan akan dibukanya penerbangan internasional di Labuan Bajo yang merupakan akses utama pariwisata NTT.

Surga Kopi Dunia

Bupati Manggarai Timur Agas Andreas saat membuka Festival Kopi Lembah Colol menyebut Lembah Colol adalah surga kopi dunia. Daerah tersebut selama ini dikenal sebagai daerah penghasil kopi kualitas terbaik.

"Jika Anda pecinta kopi, Anda sedang berada di tempat yang tepat, karena saat ini Anda sedang berada di Lembah Colol, surganya kopi dunia, tempat di mana kopi terbaik dihasilkan," terang Agas.

Ia mengatakan ketika Lembah Colol menjadi destinasi wisata, bukan hanya kopi yang menjadi daya tarik utamanya tapi juga budaya dan tradisinya. "Kami mengajak kopi Colol masuk ke dalam ruang pariwisata semata-mata karena kami menyadari bahwa kopi harus punya nilai tambah, dari sekadar bulir kopi, dari sekadar tepung kopi, tetapi juga kami rawat budayanya, kami jaga tradisinya serta alamnya, dan keramahtamahan kami. Kami sedang menawarkan cita rasa pariwisata dari tradisi Kopi Colol," tegas Agas.

Festival Kopi Lembah Colol merupakan sarana pertemuan yang strategis untuk para pecinta kopi mulai dari petani, pedagang, LSM, dan pemerintah untuk saling berbagi dan bertukar informasi tentang kopi dan berbagai isu strategis lainnya. Ada puluhan UMKM yang berpartisipasi dalam festival tersebut.

Festival yang berlangsung dua hari itu dibuka dengan ritual Ronda (ritual Manggarai untuk penyambutan tamu) dan dilanjutkan dengan Danding (tarian tradisional Manggarai yang bermakna ungkapan rasa syukur).

Festival juga diisi dengan rangkaian acara lain yang sarat kearifan lokal, seperti pentas seni budaya, parade kolosal penumbuk kopi, pentas seni lukis berbahan dasar kopi, wisata kebun kopi dan air terjun, penanaman simbolis pohon kopi, Toto Kopi (menerawang melalui pola ampas kopi), dan berbagai acara lainnya. Selain itu, festival juga diisi berbagai produk UMKM Manggarai Timur seperti hasil kriya dan kuliner, serta kerajinan tangan lainnya.




(BIR/BIR)

Hide Ads