Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai menerima sejumlah usulan nama penjabat gubernur. Hal itu diungkapkan Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda.
"Sudah ada beberapa nama yang masuk. Ada lima atau enam nama. Yang diusulkan nanti tiga nama," katanya saat ditemui di Kantor DPRD NTB, Jumat (16/6/2023).
Kendati demikian, Isvie enggan menyebutkan nama-nama calon Penjabat Gubernur NTB. "Nanti saya sebut namanya. Nggak etis kalau saya sebut sekarang," bebernya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Partai Golkar itu tak menampik banyak figur yang ingin menjadi Penjabat Gubernur NTB. Bukan hanya dari daerah, tetapi juga nama-nama lain yang berasal dari luar NTB juga punya keinginan yang sama.
"Dari luar daerah juga banyak yang meminta," jelasnya.
Meski demikian, Isvie berharap nantinya pemerintah pusat dapat memilih orang asli NTB sebagai penjabat gubernur. Pasalnya, Isvie mengakui orang asli NTB-lah yang paling memahami kompleksitas persoalan di daerah.
"Harusnya (orang daerah), kami harapkan itu. Saatnya orang daerah mendapatkan haknya," harapnya.
Isvie mengaku mekanisme formal usulan penjabat gubernur akan dimulai pada Juli 2023. "Tunggu surat Mendagri, akan turun bulan Juli," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, jabatan Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalillah akan berakhir pada 19 September 2023. Setelahnya, akan ada penjabat gubernur yang akan memimpin NTB hingga Pilkada 2024.
(nor/iws)