"Kami merasakan ada sesuatu yang lambat dalam pelayanan pelaksanaan (ibadah haji), terutama penetapan kapan dan siapa yang berangkat," tutur Nanang di Asrama Haji Lombok, Rabu (7/6/2023). Menurut dia, sebelumnya, jemaah haji akan tetap diberangkatkan meski ada kursi kosong di pesawat.
Nanang menjelaskan perlu waktu bagi calon jemaah haji pengganti untuk menggantikan calon jemaah haji lainnya yang batal berangkat. Walhasil, pemberangkatan jadi tertunda karena pesawat harus terisi.
"Itu yang dikeluhkan jemaah," tutur politikus Demokrat itu.
Keluhan lainnya, Nanang melanjutkan, adalah biaya hidup jemaah haji selama melaksanakan Ibadah Haji. Pada tahun ini, jemaah haji diberikan uang 700 riyal, sedangkan sebelumnya mereka menerima 1.500 riyal.
"Living cost itu kan diberikan untuk mengganti uang makan bagi jemaah yang pada saat tertentu mereka tidak bisa makan, tapi sekarang makan jemaah itu dilengkapi, 62 kali makan kalau tidak salah," tutur Nanang.
(gsp/nor)