Bupati TTS Ancam Bunuh Anjing yang Tidak Dikandangkan Pemiliknya

Timor Tengah Selatan

Bupati TTS Ancam Bunuh Anjing yang Tidak Dikandangkan Pemiliknya

Yufen Bria - detikBali
Minggu, 04 Jun 2023 09:01 WIB
Bupati TTS saat diwawancarai di lokasi vaksin rabies yakni Kelurahan Kota Soe dan Kelurahan Cendana, TTS, NTT.
Foto: Bupati TTS saat diwawancarai di lokasi vaksin rabies yakni Kelurahan Kota Soe dan Kelurahan Cendana, TTS, NTT. Yufen Bria/detikBali
Timor Tengah Selatan -

Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) Eugusem Pieter Tahun meminta masyarakat mengandangkan anjing mereka. Ini merupakan upaya antisipasi lantaran gigitan anjing di TTS terus meningkat. Kabupaten tersebut sebelumnya sudah ditetapkan berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies.

Pieter juga mengancam akan mengeliminasi anjing-anjing milik warga yang masih berkeliaran.

"Saya berharap program vaksinasi ini terus dilakukan hingga ke daerah-daerah yang belum terdeteksi. Untuk masyarakat sendiri wajib kandangkan anjing kalau tidak, maka kami lakukan eliminasi," katanya, di Kota Soe, TTS, Sabtu (3/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pieter menyebut pelaksanaan vaksinasi anjing tidak ada waktu libur bagi tenaga vaksinator rabies karena jumlah korban gigitan terus meningkat setiap hari.

"Vaksinasi tidak ada waktu libur. Bila tenaga medis kurang nanti kami rekrut selama enam bulan untuk membantu dalam pelaksanaan vaksinasi," ujarnya saat diwawancarai detikBali di sela-sela pelaksanan vaksinasi.

Ia mengatakan daerahnya mendapat 100 dosis vaksin antirabies (VAR) dari Pemerintah Provinsi NTT sehingga ada 22 orang yang sudah mendapatkan VAR. Sedangkan untuk vaksin anjing 2.500 dosis yang disumbangkan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian.

Ia mengaku di TTS hewan anjing termasuk komoditas ekonomi karena bisa diperjualbelikan. Pieter pun meminta masyarakat tidak membeli dan mengkonsumsi anjing yang terkonfirmasi rabies.

"Itu harus dikubur atau dimusnahkan, jangan sesekali konsumsi karena justru orang yang mengolah dagingnya bisa terinfeksi. Saya berterima kasih kepada semua stakeholder yang sudah memberikan perhatian dan dukungan kepada kami," tandasnya.




(hsa/hsa)

Hide Ads