Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) Eugusem Pieter Tahun meminta masyarakat mengandangkan anjing mereka. Ini merupakan upaya antisipasi lantaran gigitan anjing di TTS terus meningkat. Kabupaten tersebut sebelumnya sudah ditetapkan berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies.
Pieter juga mengancam akan mengeliminasi anjing-anjing milik warga yang masih berkeliaran.
"Saya berharap program vaksinasi ini terus dilakukan hingga ke daerah-daerah yang belum terdeteksi. Untuk masyarakat sendiri wajib kandangkan anjing kalau tidak, maka kami lakukan eliminasi," katanya, di Kota Soe, TTS, Sabtu (3/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pieter menyebut pelaksanaan vaksinasi anjing tidak ada waktu libur bagi tenaga vaksinator rabies karena jumlah korban gigitan terus meningkat setiap hari.
"Vaksinasi tidak ada waktu libur. Bila tenaga medis kurang nanti kami rekrut selama enam bulan untuk membantu dalam pelaksanaan vaksinasi," ujarnya saat diwawancarai detikBali di sela-sela pelaksanan vaksinasi.
Ia mengatakan daerahnya mendapat 100 dosis vaksin antirabies (VAR) dari Pemerintah Provinsi NTT sehingga ada 22 orang yang sudah mendapatkan VAR. Sedangkan untuk vaksin anjing 2.500 dosis yang disumbangkan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian.
Ia mengaku di TTS hewan anjing termasuk komoditas ekonomi karena bisa diperjualbelikan. Pieter pun meminta masyarakat tidak membeli dan mengkonsumsi anjing yang terkonfirmasi rabies.
"Itu harus dikubur atau dimusnahkan, jangan sesekali konsumsi karena justru orang yang mengolah dagingnya bisa terinfeksi. Saya berterima kasih kepada semua stakeholder yang sudah memberikan perhatian dan dukungan kepada kami," tandasnya.
(hsa/hsa)